Chap 8

453 56 14
                                    


Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor
Jika ada cerita yang sama itu murni tidak disengaja
Genre : cinta, luka
Pair : rahasia
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan terkadang ooc
Cerita abal - abal karena author amatir
Typo bertebaran








Happy reading











Tsubasa begitu terkejut ketika sang presdir Naruto menyebut nama aslinya, Sasuke. Namun keterkejutannya menghilang karena Tsubasa berpikir nama Sasuke itu sangat banyak. Pasti bukan hanya dia saja yang memiliki nama laki - laki. Padahal gendernya adalah perempuan.

Naruto yang masih dalam keadaan mabuk terus memanggil nama Sasuke berulang kali. "Sasuke, jangan pergi lagi! Sasuke!! Hiks.. " Dan ia pun menangis.

Karena tidak tega, Tsubasa membalikkan badannya. Ia tidak jadi pergi meninggalkan bosnya yang sedang dalam keadaan mabuk dan terpuruk.

"Sa suke?" Dengan cepat Naruto berdiri dan memeluk Tsubasa dengan erat. "Syu.. Syukurlah. Kau tidak jadi pergi. Ada banyak hal yang ingin kusampaikan mumpung aku bertemu denganmu. Walaupun ini di dalam mimpi, yang terpenting kita bisa bertemu."

Naruto menyangka jika pertemuannya dengan Sasuke adalah mimpi. Jadi Tsubasa pasrah saja. Ia tidak tega melihat Naruto yang sedang menangis.

Tsubasa membalas pelukan Naruto. Ia menarik nafas dalam sambil berpikir, 'Mungkin aku akan menjadi Sasukenya presdir. Dengan begini dia tidak akan menyesal lagi.'

"Sa Sasuke. Maafkan aku. Aku.. Aku sungguh bodoh!" seru Naruto melepas pelukannya lalu duduk di samping ranjang dan mendudukkan Tsubasa di pangkuannya.

Blush. Wajah Tsubasa merona. '💢Kalau tidak sedang mabuk, sudah kuhajar. Untung aku ini gadis yang baik yang rela berpura - pura menjadi Sasukenya,' suara hati Tsubasa. 'Toneri saja bakal kuhajar kalau berani melakukan ini padaku!'

Naruto meraih telapak tangan Tsubasa, lalu mengecupnya. Ada rasa aneh yang Tsubasa rasakan ketika Naruto mengecup telapak tangannya.

"Aku.. Akan menyampaikan semuanya padamu, Sasuke," ucap Naruto sambil tersenyum. Senyuman yang berbeda. Senyuman yang baru pertama kali Tsubasa lihat setelah menjadi sekretarisnya.

"Tolong maafkan aku. Meski kau tidak mau memaafkanku, tapi setidaknya aku sudah meminta maaf. Sekarang aku lega. Aku bisa hidup walau harus hidup tanpa cinta dan pendamping hidup."

Ucapan Naruto yang lirih membuat hati dan dada Tsubasa sesak. Ia tak mau begitu. "Ja.. Jangan begitu, Naruto," ucap Tsubasa berpura - pura menjadi Sasuke. 'Aku kan artis. Pasti si presdir yang lagi mabuk percaya kalau aku Sasukenya. Salahnya sendiri mengira aku adalah gadis itu. Tapi.. Sasuke itu nama sahabatnya, kan? Kalau tidak salah nama mendiang tunangannya adalah Hyuga Hinata. Berarti Sasuke memang nama sahabatnya. Sahabat yang mencintainya dan selalu disakiti olehnya.'

"Sasuke, aku ingin mengatakan ini padamu sebelum mimpi ini berakhir dan aku kembali menjalani hari yang sepi tanpa kehadiranmu." Naruto kembali meracau.

Tsubasa diam dan mendengarkan perkataan dari sang presdir.

"Aku.. Aku mencintaimu. Aku tahu kalau ini sudah terlambat. Kau telah tiada dengan membawa cintaku. Rasanya sangat sesak dan sakit saat kau pergi meninggalkanku untuk selama - lamanya."

Tsubasa tetap diam mendengar curahan hati Naruto.

"Mungkin.. Aku tidak akan merasakan jatuh cinta lagi, Sasuke. Kau tahu, aku hanya cinta padamu. Saat masih bersama Hinata juga aku menyukaimu. Aku saja yang bodoh karena tidak menyadarinya. Sungguh bodoh dan konyol. Aku memang benar - benar idiot, kan?"

Ikatan dari Masa Lalu season 2 (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang