Chap 13

433 46 14
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor
Jika ada cerita yang sama itu murni tidak disengaja
Genre : cinta, luka
Pair : rahasia
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan terkadang ooc
Cerita abal - abal karena author amatir
Typo bertebaran




Happy reading




Naruto terus memeluk Tsubasa yang terus menangis sesegukan. Entah mengapa Tsubasa merasa nyaman saat dipeluk oleh sang presdir. Mungkin karena dulu ia memiliki perasaan lebih terhadap sang presdir. Tapi bisa saja sekarang ia juga jatuh cinta kepada Naruto. Apalagi sikap Naruto kepadanya berbeda dan menunjukkan perhatian yang lebih hanya padanya.

Acara menangis bombay pun selesai. Naruto mengelap air mata Tsubasa yang tersisa di pipinya dengan kedua ibu jari tangannya.

Naruto tersenyum. "Bagaimana? Apa sudah enakan? Menangis sampai sesegukan begitu, hm?" tanya Naruto dengan lembut dan penuh perhatian kepada Tsubasa.

Tsubasa menundukkan kepalanya karena malu telah menangis di depan bosnya. "Maaf, presdir. Aku menangis dan memeluk presdir," lirih Tsubasa. Wajahnya memerah karena malu.

"Tidak apa - apa. Yang penting perasaanmu tenang supaya bisa bekerja dengan baik," jawab Naruto. Ia berdiri dan menyodorkan tangannya kepada Tsubasa.

Tsubasa menerima tangan Naruto dan berdiri. "Terimakasih, presdir. Aku harus kembali bekerja."

Naruto tersenyum tulus. "Tak perlu dipikirkan."

Deg deg. Jantung Tsubasa berdetak lebih kencang saat dipeluk oleh Naruto.

Keduanya berjalan bersama - sama menuju ruang kerja mereka masing - masing.

"Oh ya, Tsubasa. Siang nanti..apa kau bersedia menemaniku makan siang di restoran sebelah kantor?" tanya Naruto merasa gugup.

"Boleh saja, presdir," jawab Tsubasa spontan. 'Kenapa aku malah menerima ajakan presdir? Harusnya aku menjauhinya tapi.. Ah.. Aku jadi bingung. Ingatanku belum pulih tapi kenapa hatiku merasa senang saat presdir mengajakku makan di luar kantor?' batin Tsubasa. Ia bingung dengan perasaannya sendiri.

Kebersamaan mereka menimbulkan kecurigaan bagi seluruh pihak termasuk pihak yang tidak menyukai keberadaan Tsubasa di tempat kerjanya. Bagi pihak itu Tsubasa tidak pantas dengan sang presdir. Apalagi setelah mengetahui kepribadian Tsubasa yang ramah. Naruto tidak cocok dengan Tsubasa.

Tsubasa beruntung karena ia bisa mengalihkan pikirannya saat bekerja dan menghadiri rapat. Ia beruntung memiliki kecerdasan di atas orang rata - rata.

Di jam makan siang Naruto dan Tsubasa pergi bersama. Naruto mengetahui jika di belakangnya para karyawati membicarakan Tsubasa. Tsubasa memang tidak pernah menanggapi apa yang orang lain bicarakan dengan serius. Berkat mental bajanya sebagai artis, Tsubasa jadi tahan banting. Tahan dari ejekan dan bullyan para haters yang julid padanya.

Naruto dan Tsubasa berjalan bersama. Tanpa sengaja mereka melewati tempat penjual boneka otomatis yang hanya harus memasukkan koin dan memainkan alat kendali untuk mengambil boneka yang diinginkan.

Mata Tsubasa berbinar - binar melihat boneka yang lucu dan imut. Naruto dengan kepekaannya yang tinggi langsung mengajak Tsubasa untuk melihat benda itu.

"Tsubasa, apa kau suka boneka?" tanya Naruto dengan perasaan malu dan sedikit gugup.

"Hn. Aku sangat suka boneka. Terutama boneka rubah yang berwarna oranye itu, presdir. Aku suka ekspresinya!" jawab Tsubasa dengan penuh semangat.

Ikatan dari Masa Lalu season 2 (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang