Chap 14

408 49 29
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor
Jika ada cerita yang sama itu murni tidak disengaja
Genre : cinta, luka
Pair : rahasia
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan terkadang ooc
Cerita abal - abal karena author amatir
Typo bertebaran



Happy reading



Naruto mengantarkan Tsubasa pulang ke apartemennya. Selama dalam perjalanan tidak ada kejadian dan obrolan yang spesial. Naruto fokus dengan menyetir karena cuaca sedang hujan sedangkan Tsubasa sedang memandangi pemandangan di luar dari dalam mobil melalui jendela mobil. Ia merasa hujan yang turun memiliki kenangan baginya.

Set. Potongan ingatan kembali muncul. Akan tetapi Tsubasa malah merasa sedih dan sesak setelah melihat ingatan yang hanya sekilas itu. 'Apa kehidupanku yang dulu sangat menyedihkan? Ah.. Pastinya begitu. Bagaimana tidak? Aku yang dulu jatuh cinta kepada presdir Naruto tapi presdir Naruto tidak menyukaiku sebagai perempuan. Benar - benar mengenaskan,' suara hati Tsubasa. Diam - diam ia melirik Naruto.

'Tidak salah sih kalau aku yang dulu suka pada presdir. Soalnya presdir kan tampan. Sekarang juga.' Dengan cepat Tsubasa menggelengkan kepalanya. 'Tidak! Aku tidak boleh jatuh cinta pada presdir. Tidak boleh.'

Mereka pun tiba di depan kediaman Tsubasa.

Naruto menghentikan laju mobilnya. "Kita sudah sampai, Tsubasa," ucap Naruto.

"Eh? I.. Iya. Aku akan ke luar. Terimakasih banyak, presdir." Tsubasa membuka sabuk pengaman.

"Tunggu! Di luar hujan. Akan kuantar kau dengan payungku. Kau tidak boleh sakit. Pekerjaanmu besok kan sangat banyak," kata Naruto.

'Dasar bos bodoh! Aku pikir dia beneran peduli padaku. Ternyata dia hanya takut aku tidak masuk kerja. Hn,' gerutu Tsubasa dalam hati. Kesal dan marah.

Naruto membuka sabuk pengamannya dan mengambil payung yang diletakkan di penyimpanan di kursi penumpang tengah. "Tunggu sebentar. Akan aku buka pintunya dari luar. Oke."

Tsubasa pasrah saja saat bosnya memintanya untuk menunggu dan dibukakan pintunya oleh sang presdir.

"Silakan," ucap Naruto dengan senyum ramahnya.

Tsubasa pun ke luar dari dalam mobil. Kini ia dan Naruto dalam keadaan satu payung berdua. Naruto yang memegangi payung karena ia lebih tinggi daripada Tsubasa.

"Jangan berdiri jauh - jauh! Nanti kau kebasahan, Tsubasa!" ujar Naruto menarik pinggang Tsubasa hingga menempel dengan pinggangnya.

Deg. Blush. Tak sengaja Tsubasa memandang wajah tampan Naruto. 'Tuh kan. Lagi - lagi jantungku berdetak kencang sekali!' suara hati Tsubasa.

Mereka pun mulai berjalan menuju apartemen tempat Tsubasa tinggal seorang diri. Tsubasa merasa aneh dengan situasinya saat ini. Ada rasa menusuk dan sesak di dadanya juga ada rasa rindu. Ia seklias melihat bayangan sosok gadis raven yang sedang berlari dalam hujan. Rambutnya berwarna raven. Gadis itu sangat ingin merasakan satu payung berdua dengan sosok sahabat yang diam - diam ia sukai.

Tsubasa tersenyum. Setidaknya ia bisa mengabulkan keinginannya di masa lalu. 'Perlahan ingatanku pulih. Semoga ingatanku akan pulih semuanya. Aku penasaran dengan sosok si ekor ayam itu yang selalu ada di dalam mimpiku,' batin Tsubasa.

Naruto tersenyum juga. Entah mengapa ia merasa sangat bahagia padahal hanya berjalan satu payung berdua di dalam hujan. 'Sasuke, aku juga ingin melakukan ini denganmu tapi..itu tidak mungkin. Kau sudah pergi untuk selamanya,' batin Naruto. Ia masih merasa sangat menyesal.

Ikatan dari Masa Lalu season 2 (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang