Chap 17

389 38 16
                                    


Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor
Jika ada cerita yang sama itu murni tidak disengaja
Genre : cinta, luka
Pair : rahasia
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan terkadang ooc
Cerita abal - abal karena author amatir
Typo bertebaran







Happy reading



Naruto tak bisa melupakan film horor yang tadi ia tonton bersama gadis pujaannya. Rasa takutnya pada hal berbau horor tak pernah hilang. Ia masih tetap rubah penakut. Walau usianya sudah bertambah.

Saat ini Naruto sedang menyetir mobilnya. Ia berniat membawa Tsubasa ke pantai untuk melihat pemandangan matahari terbenam. Mengingat pantai, Naruto jadi merasa sedih. Air matanya kembali menetes.

Tsubasa melihat Naruto yang sedang meneteskan air mata. "Kenapa kau menangis, Naruto? Apa ada kenangan sedih di pantai ini?" tanya Tsubasa ingin tahu. Mereka sudah tiba di pantai. Tepatnya pantai yang sama dengan pantai yang pernah Naruto dan Sasuke kunjungi bersama teman - teman sekolahnya.

Naruto menghentikan laju mobilnya karena telah berada di tempat parkiran. "Aku.. Hanya sedih saja. Sasuke hampir diperkosa saat berada di pantai ini dan aku tidak menolongnya. Aku malah berbuat jahat padanya dengan tidak mempercayai perkataannya yang jujur. Hiks," jelas Naruto. Ia jadi menangis tersedu.

"Jangan menangis, Naruto. Itu kan masa lalu. Aku yakin kalau Sasuke akan memaafkanmu. Bukankah kau sudah cukup menderita selama ini, hem?" kata Tsubasa membujuk Naruto agar tidak menangis.

Naruto tersenyum dan berhenti menangis. "Mengapa kau berkata begitu, Tsubasa? Sasuke itu orangnya.."

Ketika Naruto hendak melanjutkan perkataannya, Tsubasa menyentuh bibir Naruto dengan jari telunjuk tangan kanannya agar Naruto tidak berbicara. "Jangan berburuk sangka padanya, oke. Kalau aku jadi Sasuke, aku pasti akan memaafkanmu. Kau kan sering bilang kalau aku mirip sekali dengannya. Ya..anggap saja begitu. Hm?" ucap Tsubasa. Ia bisa bersikap santai kepada Naruto.

Naruto tersenyum tenang. "Kau benar. Jadi.. Ayo kita ke luar. Pemandangan sunset di pantai ini sangat indah. Kau pasti suka," ajak Naruto sebelum membuka pintu mobil.

"Baiklah. Lagipula.. Aku sudah lama tidak melihat sunset di laut sejak satu tahun lalu," balas Tsubasa menerima ajakan dari Naruto. Ia membuka pintu mobilnya sendiri sebelum Naruto yang membukakannya.

Setelah ke luar dari mobil, keduanya berjalan berdampingan tanpa berpegangan tangan. Itu adalah hal yang wajar karena mereka bukan sepasang kekasih. Naruto jadi tidak percaya diri. Padahal tadinya ia ingin menyatakan perasaannya saat matahari terbenam. Tapi, ia tidak boleh begitu. Naruto adalah seorang laki-laki jantan. Tidak akan ada sahabat yang mendukungnya kali ini seperti Sasuke yang menyemangatinya saat ia hendak menyatakan perasaannya kepada Hinata.

Sasuke lagi. Hanya ada Sasuke di hati dan pikirannya. Naruto mulai bimbang. Tapi ia tidak akan begitu. Keputusannya sudah bulat. Hari ini ia harus menjadikan Tsubasa sebagai kekasihnya.

Tibalah mereka di pantai dengan pemandangan yang sangat indah. Matahari akan terbenam kurang lebih 5 menit lagi. Oleh karena itu Naruto berusaha untuk bersikap tenang dan tidak gugup walau jantungnya berdebar sangat kencang.

'Sekarang saatnya,' suara hati Naruto. Ia sudah memantapkan hatinya.

Tsubasa terlihat senang ketika melihat matahari terbenam di depannya. Sangat indah.

Ikatan dari Masa Lalu season 2 (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang