Chap 9

437 47 39
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor
Jika ada cerita yang sama itu murni tidak disengaja
Genre : cinta, luka
Pair : rahasia
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan terkadang ooc
Cerita abal - abal karena author amatir
Typo bertebaran







Happy reading







Sebagai seorang pria yang jantan, Naruto tak membiarkan Tsubasa, sekretarisnya untuk menyetir. Padahal kemarin yang menyetir adalah Tsubasa. Ternyata Naruto sedang pendekatan dengan sekretarisnya. Pasalnya semalam ia bermimpi bertemu dengan Sasuke. Sasuke berkata jika ia telah memaafkan dirinya dan memintanya untuk mencari seseorang untuk menggantikan posisinya di hati Naruto. Awalnya Naruto menolak namun karena keinginan orang yang sudah meninggal maka akan ia lakukan.

Hoshikawa Tsubasa, sekretaris Naruto yang baru adalah gadis yang sangat cocok untuknya. Bukan hanya mirip dengan mendiang sahabatnya saja tapi setiap kali Naruto melihat Tsubasa, ia merasa seperti melihat dirinya di masa lalu. Tepatnya di masa shinobi dulu. Naruto sudah memutuskan untuk tidak menjadi dirinya yang menginjak bangku sma karena sikapnya waktu itu yang telah membuat Sasuke tiada.

Tsubasa merasa aneh dengan sikap Naruto. Tapi tak ia pedulikan. Yang penting ia tidak harus menyetir dan kini ia bisa melihat pemandangan kota Suna dari dalam jendela mobil.

"Wah.. Kota Suna sangat berbeda dengan kota Konoha. Padang pasirnya kelihatan dari sini. Kayak ada di negeri 1001 malam saja!" ungkap Tsubasa merasa takjub dan kagum dengan pemandangan yang sedang ia lihat saat ini.

Naruto melirik Tsubasa. Ia tersenyum lalu tertawa. Tsubasa menoleh kepada Naruto.

'Baru saja presdir tertawa?' tanya Tsubasa di dalam hatinya.

"Pak presdir tertawa?" Tsubasa dengan polosnya bertanya kepada Naruto.

Naruto yang sedang menyetir melirik Tsubasa sekilas lalu berkata, "Memang kenapa? Apa aku tidak boleh tertawa?"

Tsubasa tersenyum. "Aku senang melihat presdir tertawa seperti tadi meski tertawa presdir terkesan mengejek. Tapi.. Itu lebih baik daripada presdir yang selalu bermuka datar."

Blush. Naruto merona. "Be.. Begitu ya. Sebenarnya..ada hal yang membuatku bahagia dan lega."

"Benarkah? Syukurlah kalau begitu." Tsubasa duduk dengan menatap lurus ke depan.

"Nanti aku cerita padamu. Kalau ada Shikamaru pasti aku akan cerita pada dia. Tapi adanya kau, Tsubasa. Jadi, apa kau mau mendengarkan ceritaku? Maaf. Ini memang urusan pribadi. Kalau kau tidak mau ya tidak apa - apa."

Tsubasa tersenyum tulus. "Aku mau mendengarkan cerita pak presdir. Kata ibuku, kita harus selalu berbuat baik. Menjadi pendengar juga termasuk berbuat baik."

Naruto tersenyum kepada Tsubasa. "Terimakasih, Tsubasa. Nanti aku akan cerita. Mungkin pas makan malam nanti."

"Baik, presdir."

Entah mengapa Tsubasa merasa aneh dengan sikap presdir Naruto. Kini sikap sang presdir berubah. Dulu ia bersikap cuek dan dingin namun sekarang Naruto terlihat lebih mirip manusia pada umumnya. Dia agak perhatian kepada Tsubasa.

Naruto dan Tsubasa tiba di tempat proyek yang sudah Gaara janjikan.

Naruto memarkirkan mobilnya di tempat yang telah disediakan. Setelah itu ia ke luar dari mobil, begitu pula dengan Tsubasa. Namun saat Tsubasa hendak ke luar dan membuka pintu, Naruto telah lebih dulu membukakan pintu untuk Tsubasa. Tsubasa hanya bisa mengernyitkan alisnya dengan tingkah aneh sang presdir.

Ikatan dari Masa Lalu season 2 (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang