15 . 🕊

222 49 10
                                    

Di siang hari yang terik ini, kelas 10c sedang melakukan kegiatan belajar mengajar di lapangan outdoor. Wooyoung yang biasanya sangat bersemangat di pelajaran olahraga, kini ia tidak terlihat di lapangan.

Beberapa murid pria masih mengganti pakaiannya di ruang ganti pria.

'Eh, si wooyoung kemana ye?'

'Gatau, paling bolos. Ah bodo amat.'

'Iya, tumben lu nanyain dia. Mulai peduli lo?'

'Ealah malah gibah. Udah yok ke lapang, ribet ribet mikirin wooyoung, emg dia mikirin kita?'

'Yaudah ayok, kalau butuh nilai juga ntar dia dateng sendiri ke lapang.'

Murid murid pria itu bergegas lari menuju lapangan, meninggalkan seorang murid di salah satu bilik ruang ganti.

"Haaah... s-sakit.." lirihnya.

Murid itu memegang perut bagian kirinya sambil terus meringis kesakitan. Wajahnya sudah pucat, ia hampir kehilangan kesadarannya.

"T-tolong..... s-sakit.... to... longgh.."

'Brak!'

Pintu bilik ruang ganti terbuka, dan memperlihatkan seorang gadis dengan muka paniknya.

Gadis itu memapah tubuh murid yang kesakitan itu sekuat tenaga menuju uks. Sesampainya di uks, ia langsung merebahkan tubuh pria itu di ranjang uks.

"Nama kamu siapa?" Tanya sang gadis.

"Wooyoung." Gumamnya.

"Hah? Kuyang?"

"Pake w.."

"Wuyang..?"

"..kuwang..?"

"..mawang..?"

Wooyoung menghela nafas. Lalu ia mengangkat 3 jarinya, setelah itu, jarinya membentuk huruf o.

"Tiga.. three, o.. tri, o.. i, o.."

"OHHHH NAMA KAMU IYONG?"

Wooyoung mengepalkan tangan saking kesalnya. Tapi dengan tubuh yang lemah seperti sekarang, apa yang bisa wooyoung lakukan..

"Serah lu dah.."

"Aku arzetha. Penjaga uks tiap hari rabu sama jum'at jam istirahat ke 2. Kamu lemes gini pasti karena belum makan, yakan? Bentar ya, aku beliin makan."

Zetha meninggalkan wooyoung sendiri di uks. Pandangan wooyoung sedari tadi kabur, jadi ia tidak bisa melihat jelas wajah zetha.

"Aelah... alesan... bilang aja gamau ngurusin gue..... pake segala ngeles beli makan...." monolognya.

Menunggu 10 menit, akhirnya wooyoung mendengar suara pintu uks terbuka. Wooyoung sudah hampir kehilangan kesadarannya karena menahan sakit.

Zetha menaruh mangkuk bubur, lalu membantu wooyoung untuk duduk. Kemudian ia mengambil mangkuk buburnya lagi.

"Iyong. Makan dulu.. buka mulutnya."

Wooyoung menurut, ia membuka mulutnya sekuat tenaga. Dan langsung disuapi oleh zetha.

Bahkan tidak sampai setengahnya bubur itu masuk kedalam perut wooyoung, wooyoung sudah menolak suapan zetha.

"Sakit.." lirihnya sambil memegangi perut bagian kirinya.

"K-kamu.. kebelet ke toilet?" Tanya zetha.

Wooyoung menggeleng, sambil terus menggumam kesakitan.

DARK PIGEON || ⎷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang