07 . 🕊

237 57 15
                                    

"Gue benci ama lo, tha." Zetha terdiam mendengar perkataan wooyoung.

"Seburuk itu gue di mata lo?" Lanjutnya.

Wooyoung menatap mata zetha dalam. Perlahan ia memajukan tubuhnya dan membiarkan sikut yang ia taruh di tembok menjadi tumpuannya.

Zetha sekuat tenaga menahan tubuh wooyoung agar tidak lebih dekat dengannya. Matanya mulai berkaca kaca, ia sungguh takut dengan pria di hadapannya saat ini.

"Padahal lo gapernah buruk di mata gue."


'Cup!'


Wooyoung mencium bibir zetha, yang sedang berusaha mendorong wooyoung. Satu tangannya digunakan untuk membuka kancing seragam zetha satu persatu.


〰️〰️〰️


"Tha, udah dong nangisnya. Namanya lagi mabok, dia juga pasti ga nyadar."

"Gimana bisa gue berhenti nangis, setelah keutuhan gue hampir dirusak sama manusia brengsek modelan dia?!?!"

Dengan mata sembab dan hidungnya yang memerah, zetha mengacak acak rambutnya frustasi.

"Gue udah ga perawan kalau wooyoung ga gue timpuk pake vas bunga, ren.."

Yiren hanya bisa mengusap usap pundak zetha untuk menenangkannya.

"Baru 2 hari pacaran aja udah begini. Gue ga sanggup buat kedepannya gimana--"

"ARZETHAA!!"

Wooyoung terburu buru memasuki kelas zetha, Dan menghampiri bangku zetha. Ia diikuti oleh yeosang dan san. Gadis itu dihujani berbagai pertanyaan oleh kekasihnya, tapi bukannya menjawab, zetha malah menepis tangan wooyoung yang mengusap usap kepalanya.

"T-tha.." wooyoung mematung di tempatnya.

Zetha berdiri dari bangkunya dengan mata sembab yang menatap wooyoung penuh amarah.

"BRENGSEK!"
'PLAK!!'

Wooyoung terdiam sambil memegangi pipinya yang ditampar zetha.

"Gue mau putus."

Wooyoung terkekeh, kemudian ia menatap zetha lekat.

"Gue tau gue salah, lu boleh marah.."

"..Tapi putus bukan buat nyelesain masalah." Wooyoung pergi meninggalkan kelas diikuti yeosang dan san.

Begitu zetha kembali duduk di mejanya, beberapa siswa yang melihatnya kembali seperti semula. Ia menutup mukanya dan kembali menangis.

"Gue gamau sama dia lagi.. hiks! Gimana caranya putusin dia???"


〰️〰️〰️


Keluar dari tempat les, zetha mendapat puluhan panggilan dari nomor tak dikenal. Karena mulai resah dengan telfonnya, akhirnya ia mengangkat telfon itu.

"Halo?"

'Um.. i-ini.. kak arzetha?'

"Iya, ini siapa?"

'Ini rina, kaka bisa ke rumah enggak?'

"Hah? Kenapa?"

'Kak wooyoung..'


〰️〰️〰️


Zetha memasuki rumah itu, setelah rina mempersilahkannya. Rina menuntun zetha menuju kamar wooyoung yang ada di lantai 2.

"I-ini, ini pertama kalinya kaka pulang lebam sama berdarah gitu.. rina ga tau gimana ngobatinnya."

Zetha berfikir sebentar.

"Rina, di kulkas ada es batu?" Rina ngangguk.

"Rina ambilin es batunya sama kain ya, kotak p3knya dimana, rin?"

"Di sebelah meja tivi, di dalem lemari putih kak."

Setelah mendengar dimana letak p3knya, ia dan rina berpencar. Zetha mengambil kotak p3k, rina mengambil kain dan es batu.

Zetha kembali ke kamar wooyoung, dengan kotak p3k di tangannya. Ia duduk di samping wooyoung. Karena ia melihat ada lebam di dada wooyoung yang setengah  tertutup oleh kemejanya, ia membuka kemeja wooyoung, dan melihat sebuah luka di dada kirinya wooyoung.

"Kak, ini kain sama esnya."

Ia mengalihkan pandangannya, lalu menggulung es batu itu ke dalam kainnya. Ia mengarahkan rina untuk mengompres lebam lebam di tubuh wooyoung, sedangkan ia membersihkan luka luka di wajahnya.

"Rin." Panggil zetha dengan mata yang terfokus untuk memberikan betadine pada luka di batang hidung wooyoung.

"Iya kak?"

"Yang di dada kiri wooyoung, itu luka apa?"

"Luka ayah."

Zetha berhenti mengoleskan cottonbud yang sudah ditetesi betadine itu pada hidung wooyoung. Kemudian ia menatap rina penuh tanda tanya.

"Iya, jadi dulu buna tuh lebih milih selingkuhannya daripada ayah, terus katanya, kaka mirip sama selingkuhannya buna. Makannya ayah ngelampiasin emosinya ke kaka."

"Terus ini kenapa bisa sampe luka gini?"

"Jadi waktu itu, karena kaka udah muak diem aja selama dipukulin ayah, dia ngelawan ayah. Dia bales mukul ayah. Mungkin ayah juga terlalu emosi sama kaka, jadi dia bawa pisau, dia hampir bunuh kaka.."

"..Untung rina sempet ngedorong ayah sebelum pisaunya nancep di jantung kaka. Jadi dada kaka cuman kena sayatan yg agak dalem. Rina udah kyk wonderwoman kan??"

Zetha tersenyum kecil melihat keimutan rina, kemudian ia mengusap lembut kepalanya sambil mengangguk.

"Rin.. keluar dulu sebentar, kaka mau ngobrol sama zetha." Ucap wooyoung dengan suara seraknya.

〰️〰️〰️

〰️〰️〰️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

〰️〰️〰️

DARK PIGEON || ⎷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang