06 . 🕊

249 53 7
                                    


'Aduh anjirrrrrr, merinding sendiri ngakuin dia pacar..' batin zetha.

Sebenarnya, zetha benar benar melakukan semua ini agar wooyoung melupakan balap liarnya itu. Zetha rela melakukan semua ini demi nama baiknya, ia tidak mau dicap punya pacar yang buruk.

Tak lama, sampailah mereka pada sebuah cafe yang terlihat romantis di atas sebuah bukit. Mereka mencari tempat duduk yang viewnya adalah lampu lampu perkotaan.

"Wah.. indah banget.." gumam zetha yang melihat lampu lampu kota dibawah sana.

"Iya, indah banget." Seperti saat berada di bianglala, wooyoung mengucapkan kata kata itu sambil menatap zetha.

Mereka menuliskan pesanan minuman dan cemilan cemilan kecil, lalu memberikan kertas pesanannya pada pelayan.

"Gue tau lu mau balap liar, makannya gue ajak jalan." Akhirnya zetha jujur. Ia menunduk dalam.

Wooyoung hanya tersenyum menunggu kelanjutan dari omongan zetha.

"Gue iri sama lu, young. Lu bisa sebebas burung buat ngelakuin apa aja yang biasa dilakuin anak muda.."

"..sedangkan gue.. rasanya gue dirante sama bonyok gue."

"Ibarat gue burung, keknya gue jenis merpati deh." Wooyoung melipat tangannya diatas meja, dan menyondongkan mukanya pada zetha.

"Merpati item. Soalnya idup lo gelap, suram. Tapi... kenapa merpati?"

"Karena segelap apapun warna merpati, dia tetep merpati yang setia sama 1 pasangannya."

Wooyoung menyingkirkan helai helaian rambut yang menutupi wajah cantik zetha, lalu menyelipkannya di belakang telinga zetha.

"Arzetha, sesuram apapun kehidupan gue.. gue tetep cuman cinta dan sayang sama lu."

〰️〰️〰️

Zetha duduk di bangkunya dengan kedua airpods yang terpasang di telinganya. Ia terlelap dengan badan yang terduduk tegak.

"Tha, lu tidur??" Yiren melambaikan tangannya di depan muka zetha.

"Ga biasanya lu tidur di kelas. Kenapa, tha?"

"Kemaren gue baru pulang jam 3 malem."

"GILA LU? MAMA PAPA LU GATAU??" Kini yiren membulatkan matanya.

Zetha hanya menggeleng. Kemudian ia berdiri dari bangkunya, tentu saja dengan mata yang sudah terbuka.

"Gue mau cuci muka dulu ye."

Ia berjalan keluar kelasnya. Berjalan menyusuri koridor koridor sekolahnya. Di ujung koridor, ia melihat 2 orang siswa sedang berlari menuju belakang sekolah.

Karena rasa penasarannya, zetha mengikuti 2 orang tersebut. Ia bersembunyi dibalik tembok karena melihat keduanya sedang menaiki benteng belakang sekolah.

"Wooyoung? Yeosang?"

〰️〰️〰️

Zetha keluar dari kelasnya. Biasanya sebelum bel berbunyi pun wooyoung sudah stand by di depan pintu kelasnya. Tapi kali ini tidak ada.

Ia mencoba untuk menelfon wooyoung, tapi yang menjawab hanya operator. Entah kenapa, pikirannya malah menyuruh untuk mengirim chat pada yeosang.

DARK PIGEON || ⎷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang