Zetha menyentuh sebuah batu nisan, dan saat itu juga airmatanya terjatuh untuk ke sekian kalinya.
"Young, aku keterima di univ xxx young, aku jadi dokter hewan nanti.." ucap zetha dengan suara bergetar.
Seharusnya wooyoung histeris sendiri mendengar itu, dan membangga banggakan zetha sebagai pacarnya. Zetha menangis dalam tundukan kepalanya menyadari realita bahwa ia tidak akan pernah mendengar seruan bangga dari mulut wooyoung lagi.
"Pada akhirnya, semua milik tuhan memang akan kembali kepadanya." Gumam zetha menenangkan dirinya
'WOOYOUNG SAYANG ZETHA SAMPAI MATI!!!!!'
Arzetha tersenyum mengingat betapa tengil kelakuan pacarnya. Kemudian, Ia keluar dari tempat itu sambil menitikan airmatanya lagi dan lagi.
〰️〰️〰️
Zetha berdiri didepan gerbang universitas barunya. Dulu ia pernah berharap wooyoung lah yang mengantarnya hingga depan gerbang ini, di hari pertama kuliahnya.
"Young, lo harus seneng gue masuk univ ini." Zetha tersenyum mantap sambil mulai melangkahkan kakinya memasuki gerbang itu.
Tapi-- 'BRUAK!'
Zetha tersandung paping block yang tidak rata. Membuat peralatan ospeknya jauh kemana mana.
Zetha mendengus sebal sambil mulai memunguti satu persatu alat ospeknya. Hingga seseorang tiba tiba membantu memunguti alat ospeknya, lalu mereka berdiri dan ia menyodorka alat alat itu pada zetha.
"Ini univ keren, tapi paping blocknya yang ga keren. Harus hati hati ya."
Zetha menunduk dalam sambil mengucapkan iya. Zetha takut melihat wajah kaka tingkatnya yang terlihat galak itu.
"Liat dari name tag lu, lu jurusan FKH ya?"
"I-iya kak.."
"Hhh.. salken, gue hongjoong, nanti gue yang ngospek lu."
️〰️〰️〰️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
