16 . 🕊

205 48 10
                                    

❗❗W A R N I N G❗❗

chapt ini dan chapt selanjutnya mnjadi chapt kesukaan kanya.

Semoga kalian jga sukaa:3

__________________________________










































Ayahnya menaruh beberapa brosur beasiswa dihadapannya. Ia bingung sendiri. Diantara beberapa brosur beasiswa itu bahkan tidak ada satupun universitas yang memiliki fakultas yang diminatinya.

"Papa.. zetha kan maunya masuk kedokteran hewan, pa.."

"Ga ada. Kalau mau dokter, sekalian dokter manusia aja."

"Tapi pa.. passion zetha bukan di bisnis.."

"Makannya papa sekolahin di bisnis! Ngelak terus kamu! Pilih mau yang mana?!"

Zetha hanya menghela nafas. Ia menunjuk salah satu brosur universitas. Kemudian semua brosur selain yang ditunjuk zetha disingkirkan, dan dibuang. Ayahnya mulai mengisi biodata untuk mendaftar beasiswa di universitas itu.


〰️〰️〰️


"Sang." Panggil onda.

"Hm?"

Mereka sedang menatapi langit langit kamar yeosang. Lengan yeosang dijadikan bantal oleh onda, sedangkan jarinya lagi dimainin sama cewe imut berponi tebel itu.

"Kenapa kamu masih nungguin sihyeon?"

"Hah? Ngomong apasi?"

Onda berhenti memainkan jari yeosang. Ia membalikkan badan sambil melipat tangannya diatas dada yeosang, kemudian ia menaruh dagunya disana.

"Kan ada aku.."

Bukannya membalas, yeosang malah mengangkat satu alisnya sambil menatap onda jengkel.

"Lu kenapa?"

"Ga kenapa napa.."

Onda mendengus, sambil membuang pandangannya.

"Aku pengen jadi satu satunya.." gumam onda.

"Hah?"

"Aku bilang, aku pengen jadi satu satunya. Aku pengen kyk zetha di mata wooyoung. Aku pengen jadi satu satunya cewe kamu."

"Kok jadi banyak maunya?"

Yeosang menyingkirkan onda dari atas dadanya, kemudian ia bagun dari tidurnya.

"Pacaran aja sama wooyoung sana." Yeosang berdiri sambil mengambil kaos hitamnya dari lantai.

Ia menggunakan kaos itu, kemudian menatap onda yang terduduk diatas kasurnya. Yeosang mendekati onda, lalu mencengkram rahangnya.

"Inget. Ga ada yang bisa gantiin sihyeon."

Onda terdiam, bahkan setelah yeosang melepas cengkramannya. Sekarang ia pergi meninggalkan onda sambil mengambil kunci motor dan jaketnya.

"Pake baju yang bener. Gue tunggu di garasi."


〰️〰️〰️


Wooyoung keluar dari ruangan dengan tulisan 'bimbingan konseling' di pintunya. Didepan ruangan itu, arzetha sudah menunggunya. Wooyoung keluar diikuti 2 pria di belakangnya.

"Baekjin! Junho! Jangan merundung siswa lagi!"

"Iya, bu." Ucap mereka tanpa rasa acuh sedikitpun.

Wooyoung pergi sambil menarik zetha. Ia membawa zetha ke uks sekolah. Iya, wooyoung nyadar banyak luka setelah dia berantem sama dua orang sekaligus.

"Kenapasih semuanya harus diselsein pake berantem?" Tanya zetha setelah mengambil kotak p3k, dan duduk di ranjang uks sebelah wooyoung.

"Baekjin sama junho anak 101. Gabisa selese masalahnya kalau ga berante--aak!!"

Zetha mulai mengolesi luka luka di muka wooyoung menggunakan kapas yang sudah di tetesi betadine. Sesekali wooyoung meringis karena terasa perih.

"Lu tau kenapa gue berantem sama mereka?"

"Kenapa?" Tanya zetha sambil masih fokus mengobati luka wooyoung.

"Mereka lagi stalk elu, ntar informasi informasi tentang lu dikasih ke daniel."

"Terus ceritanya gue lagi dalam bahaya nih?"

Wooyoung cuman ngangguk doang. Kebetulan zetha selesai masangin plester ke luka wooyoung,


"Yaudah, putus yuk."


"ni ngajak putus apa ngajak main among us? Enteng bener." Wooyoung natep zetha males.

Zetha cuman terkekeh.

"Emg lu punya among us?"

"Gapunya. Gue cuman punya elu."

Zetha berdecih lalu berlagak seperti menahan muntah. Ia menutup mulutnya berpura pura menahan muntah. Wooyoung terkekeh sebentar.

Lalu wooyoung menatap zetha begitu serius. Ia mengambil tangan zetha yang menutupi mulutnya.

Perlahan wooyoung mendekati wajah zetha, dan sedikit memiringkan kepalanya.

Hanya tinggal sekitar 2 centi lagi bibir mereka bertemu, tapi zetha menahan dada wooyoung yang membuatnya berhenti mengikis jarak.

"Kita lagi di sekolah, young."

"Berarti kalau di luar sekolah boleh dong, hm?" Tanya wooyoung dengan deep voicenya.

'Cup!'

Bukan, itu bukan wooyoung yang ngasih kecupan.



Tapi zetha.



"Murid kesayangan guru, dan cewe kesayangan wooyoung bisa nakal juga ya~" lagi lagi dengan deep voicenya, ditambah ia menyungging senyum dan tatapan sayunya.

'Cup!'

Nah, yang ini baru wooyoung.



〰️〰️〰️

〰️〰️〰️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

〰️〰️〰️

DARK PIGEON || ⎷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang