Queen 1

11.6K 879 137
                                    

Orang-orang banyak berlalu pergi ketika membaca part satu, padahal mereka belum menemukan kesungguhan cerita ini dibab selanjutnya.
••
"Sudah siapkah kamu membaca kisahku? kisah gadis usang yang dipenuhi luka kecewa yang menyeru."-Queen Clara Praditya
••
"tetaplah jadi baik,
meskipun tidak diperlakukan dengan baik."

Hanya sebagian orang saja yang mampu membaca kisah ini dengan tuntas, apakah itu kamu?

Happy reading!

•••••

Seorang gadis berjalan tak tentu arah menyusuri jalanan sepi dimalam hari, ditemani suara deru mobil dan motor yang hanya berlalu lalang. langkah kecilnya yang semakin melambat seperti orang tak tahu harus berarah kemana lagi, sejenak ia berhenti disebuah halte lalu duduk termenung dipojok halte.

"Kenapa rasanya melelahkan berbuat baik terus dengan keadaan yang sedang tidak baik, Tuhan," batinya menjerit setiap saat akan kata itu.

Tak terasa air matanya menetes bebas dipipi.

"Kenapa dunia terlalu kejam untuk ku yang lemah," ucapnya sambil menatap langit malam yang sedang menampakan bulan dengan sempurna ditemani bintang-bintang.

Lalu mulai bangkit dan berjalan. Saat berjalan terus, tak sengaja matanya mengarah ke seorang Nenek Tua yang sedang kesulitan untuk menyebrang jalan, lalu dia mulai melangkah mendekat menuju nenek itu untuk menanyakan sesuatu.

"Nenek, mau menyebrang jalan?" tanyanya kepada nenek tersebut.

"Iya Nak, dari tadi nenek mau menyebrang, tapi selalu ramai jalanya," jawabnya dengan wajah yang terlihat lelah.

"Mari saya bantu, Nek" katanya sambil mengandeng tangan nenek tersebut, lalu mulai menyebrangi jalan tersebut.

"Terimakasih ya Nak. Jarang sekali ada orang baik didunia saat ini seperti mu, sedikit dari mereka hanya melihat tapi tak pernah benar-benar peduli. Jaga selalu kebaikanmu sejahat apapun mereka memperlakukanmu," ucap nenek tersebut lalu pergi dengan tertatih-tatih, aku termenung beberapa saat mendengar ucapan nenek tersebut lalu mulai melangkah melanjutkan perjalanan untuk pulang.

Disepanjang jalan aku termenung akan perkataan nenek tersebut yang menjadi bayang disetiap detik. Hingga, tanpa sadar sudah sampai didepan rumah, lalu masuk kedalam kamar dan merebahkan diri menatap atap rumah yang hanya beralaskan genteng tanpa plafon.

"Hari ini melelahkan ya, tapi semoga esok lebih baik, Tuhan. Semangat!!" serunya dengan senyum dan semangat yang tertanam, lalu ia pun memejamkan mata dan berharap esok ada secercah harapan kebahagiaan muncul. sambil terpejam dan mulai tertidur.

•••

Keesokan harinya suara ayam mulai berkokok menandakan hari sudah pagi, seorang gadis cantik sedang menggeliat untuk membuka mata dan hap ... matanya terbuka sempurna dengan garis lengkung keikhlasan. yah, dia Clara. Seorang gadis dengan penuh semangat, kemudian melangkah gontai menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu untuk Shalat tahajjud dan subuh. Setelah itu berganti pakaian menjadi putih abu-abu. Dia mulai melangkah pelan keluar kamar.

"Heh! sini lo!" suruh sang kakak Clara yang bernama Evan.

"Iya kak," jawab Clara sambil mendekat lalu menunduk.

"Beliin gua nasi, cepet! gua udah laper," suruh sang kakak kepada Clara.

"Tapi kak -" belum sempat melanjutkan ucapannya sudah terlebih dahulu dipotong oleh sang kakak.

QUEEN Of SADNESS (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang