❝Apa yang harus ku akui semesta? bahwa memendam rasa sakit ini nyatanya sungguh luar biasa.❞
••
Sudah siapkah kamu membaca kisahku? kisah gadis usang yang dipenuhi oleh luka kecewa yang menyeru.
•
Happy reading!
Dermaga luka si gadis yang bercerita.
•••••Setelah berdebat banyak hal dengan Raja, kini Clara memutuskan untuk pulang menaiki taksi. Meski tadi Raja memaksa, tapi Clara ingin naik taksi saja, dia tak mau merepotkan siapapun.
Hingga, tak dia sangka tanganya ditarik paksa oleh orang yang tak lain dan tak bukan adalah Kakaknya, membuat badanya seketika bergetar hebat, ia tak bisa pergi, rasanya badanya kelu dan lemas. Hingga, ia dimasukan ke dalam mobil lalu pergi entah kemana dengan laju sangat cepat.
"Kakak mau bawa Clara kemana?" gumam Clara lirih dengan air mata yang terus mengalir deras.
"Diem gak usah bacot deh!" bentak sang kakak yang membuat Clara seketika terdiam kaku tak berdaya.
Hingga mobil itu berhenti di sebuah tempat yang Clara tidak ketahui, lalu Evan mendorong Clara hingga terjatuh ke tanah. Tak sampai disitu, Evan juga terus menendang kaki Clara dengan keras membuat Clara lantas tak kuasa menahan rasa sakit.
"Berhenti kak, sakit" pinta Clara memohon namun tak dituruti oleh Evan hingga akhirnya kedua orang tuanya datang.
Membuat Evan lantas menghentikan aksinya, membuat Clara bernafas lega.
"Apalagi ini Tuhan?" batinya bertanya-tanya.
"Huh, akhirnya gadis yang sombong ini terduduk juga," cercah Mamahnya membuat Clara kebingungan.
Lalu, tiba-tiba ibunya menarik rambutnya hingga membuat ia memekik kesakitan.
"Sakit mah!" pekiknya namun tak dihiraukan oleh yang lainya.
"ANAK GAK TAU DIRI!"
"SUDAH MEMBUAT HANCUR PERUSAHAAN!"
"MEMBUAT KAKAKMU SLALU TERLUKA!"
"SEKARANG KAMU MAU JADI GADIS YANG TAK MAU BALAS BUDI?! IYA?!"
Teriak Mamahnya membuatnya lantas mencerna, itu semua salah paham, kenapa harus ia yang menanggung luka dari kesalahpahaman ini.
"Bukan clara Mah," gumamnya membuat Mamahnya lantas menarik dagunya dan menatap tajam manik mata Clara.
"Harusnya saya bunuh saja kamu dari dulu," ujar Mamahnya lalu menghempas wajah Clara.
Belum cukup sampai disitu Mamahnya begitu brutal menyiksanya, membuat badanya rasanya tak kuasa. Hingga badanya terasa melemas seketika.
Clara tersenyum, ia tersenyum akan apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya.
"Apa Clara anak yang begitu menyusahkan?" tanya Clara sesaat membuat Mamah dan Papahnya menjawab dengan serentak.
"Iya!"
"Apa Clara tak pantas mendapatkan kasih sayang?"
"Iya!"
"Apa tak boleh sedikit saja, Clara bisa memeluk Mamah dan Papah?"
"Lu tuh ya, gak tau diri banget!" cercah kakaknya lalu mulai menendang kakinya dengan brutal.
Lihat bagaimana respon kedua orang tuanya yang hanya berdiam diri, mereka bahkan tak ada niat untuk menyelamatkannya.
"Gak tau diri apa yang kakak maksud?" tanya Clara pelan sambil menatap mereka satu-persatu dengan senyum tipis.
"Mamah ingat saat Mamah memperlakukan kami berbeda?"
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN Of SADNESS (TERBIT)
Teen Fiction✎ Follow Author dahulu sebelum membaca. •• King Of Sadness • Konflik berat! Belum di revisi. ━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━ Ratu kesedihan, ratu ketidakadilan, ratu penghakiman, ratu kesesakan, ratu kekecewaan. Yes, that's me, the Queen sadness. ━━━━━━━━...