"Malam ini semesta ikut berduka."
•
"Sudah siapkah kamu membaca kisahku? kisah gadis usang yang dipenuhi oleh luka kecewa yang menyeru."
••
Happy reading!
Dermaga luka, si gadis yang bercerita.
•••••Seluruh sekolah gempar akan kedatangan beberapa pria tampan yang keluar dari mobil sport. Membuat para siswi berdecak kagum tiada henti. Mereka bahkan terang-terangan menunjukkan kekagumannya, namun, para pria tersebut tak sekalipun tergoda oleh para perempuan itu.
"Dimana?" tanya Pangeran khawatir yang dibalas gelengan oleh mereka. sebelum akhirnya Chintya datang dengan nafas yang terengah-engah.
'anjer, ganteng banget abangnya clara' batin Chintya hingga melupakan fokusnya sebentar lalu mulai berdehem.
"Kakak cari clara?" tanya chintya yang dibalas anggukan oleh mereka serempak.
"Ayo ikut aku, aku tau clara dimana," ajak chintya yang dibalas anggukan mereka lalu mulai mengikuti perempuan didepan mereka.
•••
Sesampainya mereka di UKS, mereka lantas melihat Clara yang termenung seperti sedang memikirkan sesuatu. Membuat mereka mengumpati siapapun yang menorehkan luka semakin dalam pada gadis ini.
"Clar," panggil pangeran yang dijawab tolehan oleh Clara.
"Abang," panggil Clara pelan membuat mereka terhenyak, kenapa rasanya sakit mendengar ucapan Clara yang amat lirih seperti menahan rasa sakit.
"Are you okay?" tanya pangeran lalu dibalas gelengan oleh Clara dengan kondisi yang terlihat mengenaskan.
"Ada kita, tenang ya?" ujar pangeran menenangkan lalu mulai merengkuh tubuh mungil itu.
"Kenapa harus clara, bang?" tanya Clara lirih, ia sungguh lelah dengan ini semua.
"Karena kamu kuat, semangat, kamu pasti bisa melewatinya," ujar pangeran memberi kekuatan, yang dibalas tangisan Clara.
"Clara capek, clara gak mau lagi merasakan ini, clara gak mau Abang, clara gak mau!" seru Clara melampiaskan rasa sakit yang mulai menjalar.
Diam, mereka semua terdiam atas perkataan Clara. Nyatanya, gadis ini memang sudah amat lelah, gadis ini sudah banyak luka.
"Kita pulang okay?" ajak pangeran yang dibalas anggukan oleh Clara.
Lalu, pangeran menuntun Clara keluar didampingi yang lainya.
Mereka kini jadi pusat perhatian, lebih tepatnya mereka semua bertanya-tanya tentang kenapa Clara bisa bersama dengan semua pria tampan ini, dan tunggu, prince juga ikut serta. Ini mengejutkan mereka semua.
"Mau naik mobil siapa?" tawar pangeran yang dibalas tunjuk ke arah mobilnya.
"Okay, yuk!" ajak pangeran lalu menuntun Clara masuk dan mulai pergi meninggalkan sekolah tersebut.
Setelah kepergian pangeran dan clara, beberapa pria yang lain kembali memasuki sekolah dan menuju ke kelas clara. Kondisi yang awalnya ramai, kini terdiam. Mereka semua kaget akan kedatangan para pria tampan ini. Raja menjelajah ke bangku dimana diduduki oleh Clara.
Kaget, itu ekspresi raja saat ini. Bagaimana tidak, meja dan kursi clara penuh dengan perkataan yang tak layak. Apakah ini sebabnya clara tak mau dijemput sampai ke kelasnya? kenapa clara diam saja? ia merasa gagal menjadi seorang abang, ia gagal menjaga ratunya.
"Siapa yang namanya Dita?" tanya romeo yang membuat dita salah paham dan berpikir romeo akan berkenalan dengannya.
"Aku kak," jawab dita dengan senyum semanis mungkin yang dibalas senyum sinis oleh romeo.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN Of SADNESS (TERBIT)
Teen Fiction✎ Follow Author dahulu sebelum membaca. •• King Of Sadness • Konflik berat! Belum di revisi. ━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━ Ratu kesedihan, ratu ketidakadilan, ratu penghakiman, ratu kesesakan, ratu kekecewaan. Yes, that's me, the Queen sadness. ━━━━━━━━...