Queen 9

1.9K 278 27
                                    

"Sudah siapkah kamu membaca kisahku? kisah gadis usang yang dipenuhi luka kecewa yang menyeru."-Queen Clara Praditya

Aku menulisnya dengan sepenuh hati, maukah kau berbaik hati? Dengan membacanya sepenuh hati.

Dermaga luka, sigadis yang bercerita.
Happy reading!
•••••

Seorang gadis perempuan sedang menangis disebuah taman. Ia, dia Clara. Setelah lelah berlari, ia lalu memutuskan untuk ke taman dan menumpahkan segala rasa sakit itu. Ia tak peduli kepada yang lain, dia hanya ingin menghilangkan luka ini. Dion, biarlah nanti ia akan menjelaskannya kenapa hingga sampai detik ini tak ada sebuah kabar sekalipun yang ia berikan.

"Kenapa? apakah hidupku semenderita itu hingga perlu sebuah kata dekat hanya karena kasihan?" tanyanya kepada dirinya sendiri dengan penuh lirih.

"Aku tak berharap lebih, dari semua yang aku harap lirih," ujarnya dengan penuh pedih.

"Aku gadis yang penuh luka, hidupku menderita. Gadis yang berusaha baik, meski keadaan tak berlaku baik," monolognya sambil menatap langit.

Beberapa saat, terdiam. Ia sedang ingin lega, dia hanya ingin rasa sakit ini segera pulih.

"Kenapa? kenapa aku tidak pernah dihargai dan dihormati meski aku slalu menghargai dan menghormati mereka dan disaat aku sudah merasa dihargai, disaat itu juga aku mengerti alasan kenapa aku dihargai. Hanya karena sebuah kata kasihan. Haha lucu," tawanya dengan penuh hampa. Menertawakan nasibnya, menertawakan takdirnya.

Saat sedang merenungi nasibnya yang penuh derita luka.

•••

Berbeda dengan ke enam cowok yang sedang berkumpul dengan rasa cemas dan khawatir masing-masing.

"Dia tadi pamitnya mau pergi sama tuh cowok," jelas dion kepada mereka semua.

"Gua telfon Om Bram dulu," ujar gerald lalu bangkit untuk menelfon omnya, menanyakan dimana clara.

Beberapa menit terdiam dengan isi kepala masing-masing. Lalu Gerald datang dan berbicara kepada mereka.

"Gua tau Clara dimana," ucap gerald yang langsung dibalas mereka serentak.

"Dimana?" tanya mereka dengan kompak.

"Ikut gua," ajak gerald lalu mereka semua bangkit dan mulai bergegas. Sebelum hari semakin malam, mereka tak ingin clara kenapa-kenapa.

Sesampainya mereka ditaman, mereka lalu mulai menajamkam mata mencari keberadaan clara hingga netra mata mereka menemukan seorang gadis yang sedang menutup mata dengan tenang. Ia, dia clara. Mereka lantas mulai bergegas mendekati clara.

"Clar, are you okay baby?" tanya elang yang langsung membuat Clara spontan membuka mata dengan kaget.

"Gimana bisa tau?" tanya clara balik dengan nada serak dan tatapan yang terasa hampa. Membuat mereka semua terdiam.

Lalu, mereka mulai duduk dan berjongkok. Gerald lalu mulai mengelus rambut clara dengan penuh kasih sayang.

"Gapapa, nangis itu manusiawi. Nangis itu wajar okay? asal, jangan berlebihan, ya?" jelas gerald kepada clara yang langsung dibalas tangisan kencang.

"Kenapa? Kenapa harus clara? Kenapa clara slalu didekati hanya karena kata kasihan bang? Kenapa? Jelasin sama clara, kenapa rasanya sakit, kenapa rasanya sesak disini," tunjuk clara kepada dadanya yang membuat mereka ikut merasakan sedih itu.

"Hey! kamu kuat. Kamu wanita yang paling kuat yang paling kita kenal, jangan berhenti berbuat baik ya?" ungkap dion yang dibalas anggukan oleh mereka semua.

QUEEN Of SADNESS (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang