Athlantas11- Marga Elio

424 20 0
                                    

Jika kau tak bisa memberi warna baru pada seseorang, setidaknya jangan kau rusak warna asalnya.-kata tokoh.

👑Happy Reading👑


Calysta menjalani rutinitas paginya seperti biasa. Dengan membawa bekal yang ia siapkan untuk Athlas, menjadi alasan satu-satunya tersenyum sepanjang pagi.

"Ngapain lo senyum-senyum sendiri?" sinis Carmel yang memasuki dapur selepas sarapan.

"bukan urusan lo juga sih, ngpain repot-repot gue jawab." jawab Calysta tanpa melihat wajah menyebalkan kakaknya.

"ngeselin banget lo jadi adek!"

"siapa suruh jadi kakak gue, gitu kok mayah-mayah dari tadi!"

"sebahagia lo lah!"

"yaudah si, sewot banget!"

Calysta langsung melenggang pergi meninggalkan Carmel dengan segala kekesalan cewek itu.

"Yah, Calysta pergi dulu ya." pamit Calysta sopan

"Belajar yang rajin, harus sempurna nilainya."

Kalimat itu selalu diucapkan Ayahnya setiap kali ia berpamitan. Yah, anggap saja itu penyemangat dari Rendi.

🦁

Athlantas dan kelima sahabat²nya baru saja datang dengan mobil sport kebanggaan mereka tepat saat bel masuk berbunyi.

Satu sekolah dengan Anggota inti Axelion'z, seolah anugrah terbesar bagi kaum muda. Mengingat seberapa jayanya Axelion'z di tanah Kota Bandung.

Tapi tunggu bunyi deruman mobil yg melangkah masuk ke halaman sekolah lebih menyita untuk pagi ini.

Seorang cowok dengan seragam yang terlihat masih baru, kacamata hitam bertengger di hidung mancungnya serta rambut hitam pekat yang indah.

murid baru ya?

Hanya itu yang ada dibenak setiap orang. Tapi tidak dengan Athlantas, kedatangannya seolah pembawa hari buruk untuk seorang Athlas mulai sekarang!.

"Senang bertemu kembali Athlas." Ucapnya pertama kali.

Athlas maju kedepan, mendekat kearah cowok itu. "Kali ini aku yang akan memenangkannya." bisik Athlas pelan

Dia tersenyum remeh, lebih mendekat kearah Athlas dan menepis jarak diantara mereka.

"Aku kupastikan kamu kehilangan.. lagi." jawabnya

BUGH!

"sialan!!"

Athlas memukul perut cowok itu dengan keras. Tanpa rasa bersalahnya dia justru terkekeh dan memasukkan kedua tangannya ke saku celana.

"Selamat datang, Sadewa Sharique Elio."

Athlas melenggang pergi, meninggalkan keterkejutan Sandreas dengan mulut yang melebar sempurna.

"Tidak ini bahaya." Batin Sandreas

Dia Sadewa Sharique Elio. Salah satu kisah masa lalu Athlas yang belum terungkap keluar. Memiliki tujuan yang jelas dengan langkah pasti mulai masuk dalam cerita ini.

Sadewa memandang satu persatu sahabat Athlas, matanya langsung menangkap seorang Sandreas yang sudah melihatnya dengan tatapan tajamnya.

"halo San, bagaimana kabarmu? ternyata kau cukup tangguh untuk melawan penyakitmu. ku kira kau sudah menyerah.. ups!"

Tangan Sandreas mengepal, apa alasan Sadewa hadir dalam kehidupan mereka kembali?

"kenapa Elio kembali?" tanya Sandreas

ATHLANTAS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang