Athlantas13- Langit marah, Naura susah

406 16 1
                                    

Tugasku sederhana, hanya menghancurkan hati yang sudah terlanjur beku. Tapi kenapa sederhana itu butuh banyak waktu?-kata tokoh.

👑Happy Reading👑

SRETTT!!!

Gesekan antara ban dan aspal jalan berbunyi nyaring digelapnya malam. Pemudi mobil memukul stir nya berkali-kali.

"Brengsek!Brengsek! Gak mungkin!"

Dia Resga. Cowok itu mengusap wajahnya kasar, matanya berkaca dengan darah ditangannya akibat ulahnya dirumah tadi.

"Dia bukan Ayah gue.. mereka bukan saudara gue.. GAK!"

Resga menangis, wajahnya ia tenggelamkan dilipatan tangannya. Kenapa dunia sempit sekali? Kenyataan pahit yang harus ia terima sangatlah tidak masuk akal.

"Kenapa bunda?..." Lirihnya

🦁

Sandreas mengoleskan selai kacang dirotinya, dan Athlas lebih memilih melahap nasi goreng. Minuman mereka sama, segelas susu putih.

"Mamah, Ayah?" tanya Athlas

Sandreas menghela nafas pelan, "Ayah semalem gak pulang dan Mamah tadi pagi udah pergi gak tau kemana."

Hans tidak pulang? Ini aneh, Hans hanya tidak pulang sekali dulu saat setelah menikah dengan Helen. Dan sekarang ini terjadi lagi?

Athlas hanya mengangguk, dia membawa piring kotornya ke dapur dan kembali dengan segelas air putih beserta obat Sandreas.

"Minum."

"Udah." Athlas langsung melempar 2 tablet obat kemeja makan. "Lo buang obat lagi Sandreas..."

Sandreas menunduk. Mendengar perkataan pasrah dari Athlas membuat rasa bersalah dalam hatinya. "Gue minta lo sembuh demi Mamah.."

Sandreas menggeleng, ia mengusap air mata disudut matanya.

"Enggak mau! San mau sembuh demi Kakak. Janji!"

Athlas tersenyum, ia langsung memeluk Sandreas dan menepuk pelan punggung adiknya.

"Maafin San, Kak"

"Kakak maafin."

Athlas itu unik. Ia bisa bersikap beda-beda tergantung dengan siapa dia berbicara. Athlas bisa memposisikan bagaimana dia harus bersikap.

Bagi Dunia, Athlas itu sempurna.
Bagi Hans&Helen, Athlas tak lebih dari Sandreas.
Bagi Sandreas, Athlas adalah hidupnya.
Bagi Axelion'z, Athlas adalah pemimpin terbaik mereka.
Bagi Sahabatnya, Athlas adalah Kakak dan pelindung mereka.
Bagi Calysta, Athlas adalah segalanya.

"Gue nebeng lo ya! Mles bawa mobil gue" ucap Sandreas

Athlas langsung melempar kunci mobilnya, "gue tau lo gak pengen bensin lo kurang!"

Sandreas hanya terkekeh, dia langsung menyusul Athlas dan melaju ke Sekolah.

TINNN!!!

Calysta langsung menancap gas memasuki gerbang, menyalip mobil sport merah yang memekik kesal didalam mobilnya.

"Lo kalau naik motor ati-ati dong!" kesalnya

ATHLANTAS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang