Athlantas26- Bad Day.

350 20 1
                                    

Tuhan, jika Kau percaya padaku untuk menanggung beban semua orang maka kuatkanlah bahuku untuk menopangnya. -kata tokoh.

👑 Happy Reading👑



Maisy menuruni anak tangga saat ketukan dipintu terdengar begitu keras, apa si tamu tidak melihat jam? Ini sudah pukul 01.30, saat hendak memejamkan mata ketukan nyaring itu begitu mengusiknya.

"Siapa Bun?"

Maisy menoleh, melihat Resga dengan masih mengucek kedua mata menuruni anak tangga menyusulnya. "Bunda juga gak tahu."

Ceklek!

Tak ada siapapun, hanya ada sebuah kotak yang ditinggalkan dibawah pintu dengan nama 'Hi Maisy!'

"Kotak?"

AAAAAA!!!...

Dengan gerakan cepat Maisy melempar asal kota itu. Disana, ada sebuah foto dirinya dan boneka yang dicabik-cabik penuh dengan darah.

'Kurasa kamu ingin bermain denganku?'

Rahang Resga mengeras, memeluk Maisy yang menangis tersedu dengan mata terpejam. "bunda takut Ga.."

"Ada Resga bunda, gak bakal Resga biarin bunda terluka, don't cry bund."

Resga menuntun Maisy masuk kedalam kamarnya, menemani tidur hingga mata Sang bunda terpejam dengan nafas teratur.

Meraih ponsel, Resga menelfon lawan bicaranya. Tak peduli jam sudah hampir pagi, sungguh Resga tak peduli.

"Kerumah sekarang, bunda gak baik-baik aja."

🦁

"Gue kira kita satu pemikiran Ath."

Athlantas, datang dengan tergesa-gesa setelah mendapat telfon dari Resga. Dia harus berjalan mengendap-endap sebelum Helen, mamahnya mengetahui aksinya.

"Apa mereka tahu tentang Lo?" Resga menggeleng, "tapi gue gak bisa jamin kalau Elio gak bakalan tahu."

Tangan Athlas mengepal erat, "gue yakin Mamah terlibat."

"Tante Helen? Knapa bisa?"

Athlas hanya mengangkat bahu acuh, berjalan menaiki tangga dan masuk kedalam kamar Maisy. Dilihatnya bundanya yang masih tidur walaupun ia tahu tidurnya sangat tak nyaman.

"Athlas disini Bunda, Athlas janji akan selalu jaga bunda."

Maisy menoleh, merapatkan tubuhnya pada Athlas. Memeluk tubuh hangat milik anaknya yang selalu jauh darinya.
"Bunda butuh Athlas."

"Athlas tau."

Resga menutup knop pintu pelan, walaupun dia adalah Kakak bagi Athlas, tapi pemikiran adiknya jauh melebihi dirinya. Athlas adalah perpaduan sempurna untuk Gen Satterle. Dan Resga akui itu.

🦁

Pukul 6 pagi Athlas baru pulang kerumahnya, bergegas untuk mandi dan bersiap-siap ke sekolah. Langkahnya terhenti di ujunga tangga terakhir saat melihat Mamahnya selalu berusaha dekat dengan Ayahnya. Tapi kali ini berbeda, Helen lebih menjadi ibu rumah tangga pada umumnya. Memasak, mencuci piring, bahkan menyetlika jas milik Hans.

"Kak Athlas ayo sarapan." Bian bangkit, menarik tangan Athlas dan mendudukkannya di kursi sebelah Hans.

"Hari ini Mamah udah siapin susu putih buat kalian bertiga. Nanti Bian tolong ambilin buat Kak San dan Kak Athlas yah."

ATHLANTAS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang