Athlantas61- Tempat Singgah

263 17 0
                                    

Saya tidak melarikan diri, hanya butuh jeda untuk langkah kedepan.-kata tokoh.

👑 Happy Reading👑


Seluruh Axelion'z dan Araster pulang tanpa kemenangan atau kekalahan. Benar, Demian dan Dewangga sudah dipenjara. Namun Athlas tak meninggalkan jejak apapun.

"Gimana Mas? Athlas udah ketemu?" Meira yang pertama khawatir mendengar Athlas hilang dari tempat penyekapan.

Diseluruh anggota Axelion'z dan Araster, Resga berdiri dengan rahang tegas yang masih mendominasi wajahnya. Ditatapnya semua orang yang ikut membantu Athlas nampak mulai kelelahan.

"Gue sebagai perwakilan semuanya. Buat Araster, makasih udah nyampingin ego dan bantu penyelamatan Athlas. Buat Axelion'z, makasih juga untuk hal terbaik dalam misi ini."

Resga menoleh sebentar pada Hans, ayahnya itu mengangguk. "Gue simpulin, Athlas gak hilang. Cowok itu butuh jeda untuk semuanya. Jadi, kita akhiri misi ini. Satu yang pasti, Athlas baik-baik aja."

Bintara maju selangkah setara dengan Resga, dia menepuk bahu Resga dua kali. "Makasih. Dan untuk Axelion'z, kepemimpinan sementara saya ambil alih, kita tetap mencari kabar ttg Athlas. Inget! Dia gak lari, dia hanya btuh istirahat."

"SIAP!"

Satu persatu anggota Axelion'z dan Araster pergi meninggalkan rumah Hans. Sekarang hanya tersisa Hans, Sandreas, Sadewa, Resga, dan Bintara yang menginap. Kemudian ada Meira, Helen, dan Shalita. Calysta sudah sejak lama Sadewa antar pulang.

Pukul 21.37 Bintara duduk disamping ayunan kayu teras rumah, disusul Resga yang membawa coklat panas untuknya juga.

"Jadi, apa yang lo ketahui Galangzena?"

Binta justru terkekeh, jika seseorang telah memanggilnya dengan nama belakang itu artinya dua hal. Mengejek, atau memuji.

"Masih samar, secara gk mungkin."

"Gak ada yang gak mungkin di dunia ini Ta, kita punya Tuhan."

Binta mengangguk, "jadi bener? San bukan saudara kembar Athlas? Dan-- Lo dan Athlas sa-saudara?"

Dengan senyuman Resga mengangguk, "Iya, ini rahasia spesial."

Bintara justru tergelak pelan, dia hanya mengangguk saja. Lain kali dia akan bertanya pada Athlas penjelasannya. Dan setelah itu, Sandreas serta Sadewa datang menyusul lengkap dengan cemilannya.

"Duduk sini lo berdua! Enak aja di ayunan!" Omel Sandreas.

Binta dan Resga menurut saja, menghabiskan malam dengan cerita konyol membuat mereka mengesampingkan sejenak masalah yang belum usai.

"Gue belum minta maaf sama Athlas." ucap Sadewa

Sandres hanya mengangguk seadanya. "Iya, dosa lo paling banyak ke dia."

"HEH BABI! ya jangan diperjelas juga." Kesalnya

Namun Resga hanya menyenderkan punggungnya pada ayunan kayu dibelakangnya, ditatapnya rasi bintang paling terang malam ini.

"Diantara mereka, gua yang harus minta maaf Ath. Gue gagal jadi kakak buat lo, gua gagal ngelindungin adek, saudara dan gagal ngelindungin orang yang dicintai Cal."

🦁

Nafas Athlas memburu saat beberapa orang masih mengejar dirinya. Semalam dia tidur di Apartemen milik Hans di Kota Jakarta. Benar, dalam pelarian Athlas memilih Kota Jakarta untuk sementara.

"WOY LEPASIN DIA!"

Dan disaat Raceo, anak buah Demian berhasil menangkapnya. Dia melihat dua orang dengan motor sport berdiri, SMA PRADIPTA dengan logo kecil di lengan kanannya.

ATHLANTAS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang