Athlantas15- Olahraga Pagi

383 21 0
                                    

Bun, anakmu masih berusaha untuk mencari kata bahagia.-katatokoh.

👑Happy Reading👑





Athlantas membuka mata perlahan, hal pertama yang ia rasakan adalah rasa nyeri luar biasa di punggungnya. Luka lama yang baru mengering kini memerah lagi bahkan ada beberapa yang berdarah.

Tapi bukan itu fokusnya kali ini, fakta baru yang Athlas ketahui malam itu membuatnya tak percaya. Binta tau tentang ini, tpi kenapa cowok itu memilih menyembunyikan darinya?

"Kak, punggung Kak Ath--las..?"

Athlas yang belum memakai baju langsung duduk terbangun melihat Bian yang baru saja menghidupkan lampu kamarnya.

"diem, jangan bicara apapun sma Sandreas."

Bian mendekat, melihat secara jelas coretan-coretan merah dipunggung mulus Athlas. "Siapa?"

Athlas paham maksud Bian, siapa? Dia bertanya siapa yang melakukannya ini padanya. Dan tentunya Athlas lebih memilih tutup mulut.

"Seminggu ini lo jangan keluar rumah, kalau bosen bilang Ayah. Jangan keluar tanpa bodyguard. Ngerti?"

"Apa Kakek mencari Bian?"

Athlas mengangguk, "yah, dia ingin lo kembali."

"Kalau gitu Bian pulang aja, Bian gak mau nyusahin Kak Athlas sama Ayah Hans."

Athlas mendekat, mengelus rambut Bian pelan. "Denger Bian, Kak Athlas dan Kak San gak keberatan disusahin sama Bian. Kita seneng Bian ada disini."

Bian mengangguk, tersenyum pada Athlas dan dibalas senyum tipis darinya.

"Woi bocel! Dicariin juga malah disini. Tuh dimeja belajar lo udah ada kuas sama cat air. Lukis gih sono!"

Bian langsung menoleh, matanya berbinar saat Sandreas mengatakan semua itu. "Kak San baikdeh, kalau gitu Bian lukis wajah Kak San aja. Mau yang versi apa? Beruang? Kuda nil? Koala? Apa orang utan?"

Sandreas melotot, adek barunya itu memang selalu mengibarkan bendera merah untuknya.

"Eh oncom! Gue ini Kakak lo tau gak?"

"Tau."

"Kalau gitu lukis yang bener! Ntar gue traktir yang banyak."

Bian terkekeh, menjahili Kakak satunya itu sangatlah menyenangkan. "Pulang sekolah udah dikamar Kak San."

"Mantap!"

🦁

Mobil sport merah milik Sandreas menggeram keras menimbulkan asap dari gesekan ban dan jalan.

Athlas yang mengemudikan mobil Sandreas mengepalkan tangannya sempurna saat 3 mobil sport berjejer didepan gerbang SMA Satterle.

BRUMMM!!! BRUMM!!

2 mobil milik Langit dan Renan baru saja tiba dengan Sultan dan Binta yang mengikuti dari belakang.

BRUMMM!!! BRUMMM!!!

Bunyi deruman yang begitu besar menyita perhatian seluruh warga SMA Satterle. Tpi mereka hanya berani didalam gerbang, tak berniat keluar hanya untuk mencari aman.

"Gk usah panggil Axelion'z."

Sandreas yang baru saja mengangkat telpon menengok kearah Athlas dan mengangguk.

ATHLANTAS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang