Athlantas59- Stupid Ath!

289 15 0
                                    

Tenanglah, aku hanya mundur selangkah untuk melompat kedepan. -kata tokoh.

👑 Happy Reading👑

Dewangga menatap sinis pada anaknya yang terbelenggu borgol dan Athlas yang menodongkan pistol pada putranya.

"Datang dengan ancaman untukku?"

Athlas tak tersenyum sedikitpun, rautnya datar. Ia tak suka basa-basi

"Aku sudah datang kesini, lepaskan mereka."

Dewangga justru tertawa renyah. "Kau pikir aku sebodoh itu untuk langsung membebaskan sandraku?"

"Dan apa Anda kira saya main-main dengan nyawa Sadewa?" Jawab Athlas

Flashback on

Jl. Anggrek Putih persimpangan no7
Tukar nyawamu dengan mereka, dtglah sendiri.
- Elio

Athlas yang mendapat pesan di jarum jam pukul 02.10 langsung bergegas menyambar kunci mobil dan melesat pergi. Tanpa ia tahu Sadewa mengikuti perjalanannya malam ini.

"Athlas tunggu!"

Athlas berbalik dan melotot pada tingkah Sadewa kali ini.

"Kita masuk bareng, gue masuk sebagai tawanan lo."

Tak ada waktu untuk meminta pendapat atau berdiskusi, Athlas langsung memborgol tangan Sadewa dan mengambil pistol dari lelaki itu.

"Lo siapain semua ini?"

Sadewa terkekeh, "selalu ada senjata api di mobil Elio. Lo tenang aja, gue udah share lokasi ke Om Hans. Butuh waktu 4 jam perjalanan sampai sini, dan tugas kita bebasin mereka lalu pergi."

Athlas menggeleng, dia menatap langit yang mulai menampakkan sinarnya dengan embun pagi sebagai sapaan.

"Target Elio gue. Tugas lo, cukup bawa pergi mereka jauh dari sini dan jangan pernah khawatir ttg gue atau menunggu gue keluar."

"Gak! Itu kemenangan ayah jika lo ikut mereka!"

Athlas terkekeh, "apa lo akhirnya sadar dimana pihak yang benar? Apa Sadewa Sharique kini berbalik menantang Dewangga?"

"Sejak dulu gue patuh hanya demi keamanan Shalita, adek gue adalah hal paling berharga tak terkecuali Ayah."

Athlas mengangguk, "terimakasih untuk bantuan lo kali ini."

"Kita masuk."

Flashback off

Mata Dewangga memicing tajam, benar. Athlas hanya datang dengan Sadewa, lagi pula jika mereka membawa bantuan butuh waktu lama untuk itu.

"Ikutlah, kau ingin melihat mereka bukan?"

Athlas mengikuti Dewangga dengan Sadewa masih dikendalinya. Dihadapannya, tiga orang perempuan yang sangat ia jaga duduk di kursi dengan tangan terikat dan mulut tertutup lakban.

"SIALAN! Kau melukai bintangku!"

"Saya hanya menjaga mereka untuk tetap disini Athlas." Dewangga memberi kode kepada anak buahnya untuk mengepung Athlas dari segala sisi.

BUGH!

"ARGHH!"

Punggung Athlas dipukul kuat dengan balok kayu yang membuat pistolnya jatuh dan Sadewa langsung ditarik keluar oleh bodyguard yang lain.

"Serang dia!"

Athlas memulai dengan menumbangkan 20 bodyguard Elio tanpa ampun, dan kini lelaki itu berhadapan dengan Dewangga.

ATHLANTAS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang