Athlantas16- Don't Go!

379 20 1
                                    

Aku hanya menyembunyikan tangan untuk tak ku ulurkan padamu.-kata tokoh.

👑Happy Reading👑


Calysta sedari tadi menahan napas saat Athlas terus memeluk pinggangnya, mata cowok itu terpejam tpi tidak bagi jantung Calysta yang terus berdisko didalam sana.

Athlas duduk dibrankar uks dengan Calysta yang berdiri dalam kungkungan tangan kekar cowok itu.

"obatin bukan cuma diem!"

Calysta tersadar lalu pelan-pelan mengobati luka lebam diwajah Athlas. "gue suka kalau lo diem gini."

"Sshh!! Sakit Cal."

Calysta memencet luka itu sedikit keras, merasa kesal atas ucapan cowok didepannya ini.

"biarin! Calysta gk bisa gerak kalau gini.."

Athlas justru terkekeh dia menarik pinggang Calysta lebih dekat hingga membuat cewek itu ada dalam dekapannya.

"gak bisa gerak tapi suka?" bisiknya tepat ditelinga Calysta.

Brak!

"ASTAGFIRULLAHAL ADZIM! Sultan pengen mamah.."

Calysta buru-buru menjauh dari cowok itu, merasa malu dilihatin semua sahabat Athlas.

"Cielahh salting nihh kakak ipar." sahut Sandreas

"mukanya merah tuh!"

Calysta langsung menepuk-nepuk mukanya, membuat pipinya lebih chubby  dan terlihat sangat lucu. "Masih merah gak." tanyanya polos

"Yaampun Cantik maksud gue gak gitu." sahut Langit

"Dia punya nama." Entah kenapa Athlas tak suka saat ada cowok lain yang memanggil Calysta Cantik. Walau Athlas akui itu fakta.

"Calysta, ada yang mau gue omongin."

Calysta menatap Binta, "apa Bin?"

Binta berdehem, melirik semua orang terlebih lagi Athlas. "nanti aja pulang sekolah gue kerumah, sekalian ketempat dia."

Calysta mengangguk kemudian berpamitan kepada semua dan berlalu pergi.

"Lo main rahasiaan sama kita nih..." Sindir Renan tak suka

"bukan rahasia gue, tapi privasi Calysta."

🦁


Calysta menempelkan dahinya pada Naura, panas. Tubuh sahabatnya sangat panas, apa cewek ini demam? apa dia punya masalah?

"eurgh.."

Naura membuka mata perlahan, kepalanya sangat pusing. Ia tidak bersemangat mulai saat ini.

"lo kenapa?"

Calysta tau Naura menyembunyikan sesuatu darinya, dari kemarin dia melihat sahabatnya terus melamun.

"gue benci mereka Cal, kenapa mereka bohongin gue?"

Calysta menaikkan alisnya sebelah, merasa tak paham apa yg Naura katakan.
"jelasin yang bener deh Ra! gue gak paham."

Naura menghela nafas kasar, mengeluarkan cincin perak bertulis S yang ia sembunyikan digenggaman tangannya.

"Jangan bilang--

Naura mengangguk, "Gue tunangan sama Sadewa tadi malam. Mereka bohongin gue Cal, termasuk mamah gue." lirihnya

Calysta menatap Naura tak percaya, bagaimana ini mungkin?

ATHLANTAS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang