Bab 10

1K 191 25
                                    

Karya ini dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta no. 28 tahun 2014, bagi siapa yang melanggar akan dikenakan tuntutan perdata dan pidana dengan penjara maksimal 10 tahun dan denda 4 miliar rupiah, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia.

Pencipta Wulan benitobonita

Rambut beserta poni pria itu hitam sepanjang hampir mencapai bahu, kulitnya cokelat, dengan tubuh berotot, tetapi kurus. Apakah dia objek eksperimen lainnya?

"Pak Nixon." Angelina terus menatap balik laki-laki yang berada di dalam jeruji itu. "D-di mana inyiak itu?"

"Dokter, Anda sedang melihatnya," jawab Nixon dengan nada geli. "Jangan-jangan Anda belum mempelajari berkas-berkas yang diberikan oleh Dokter Fonda kepada Anda."

Angelina langsung terdiam. Kemarin malam, dia hanya sanggup membaca beberapa lembar pertama isi fail sehingga tidak tahu bahwa sang inyiak dapat mengubah wujud kembali menjadi manusia.

"Sa-saya sepertinya melewatkan informasi itu," gumam Angelina pelan, sedangkan laki-laki yang di dalam jeruji terlihat tertarik dengan pembicaraan yang berlangsung. Dia duduk dengan santai dan mengamati mereka tanpa berkata apa-apa.

"Dokter, bisakah Anda memulai melakukan pemeriksaan? Hewan ini dijadwalkan untuk berlatih pukul sepuluh pagi."

Teguran Nixon membuat Angelina tersentak. Dia memutar tubuh dengan ekspresi terkejut dan spontan bertanya, "Latihan apa?"

"Apakah Dokter Fonda tidak menjelaskan tugas Anda secara benar?" Nixon balik bertanya. "Binatang itu merupakan hewan aduan dan Anda berkewajiban untuk menjaga kesehatannya agar dapat selalu tampil prima untuk setiap malam Selasa."

Binatang? Hewan? Angelina langsung melirik sekilas ke arah Ramaik. Namun, sepasang mata hitam milik pria itu tidak menunjukkan ekspresi tersinggung sama sekali. Apakah dia tidak mengerti pembicaraan kami?

Ingatan Angelina kembali ke kumpulan foto tidak manusiawi yang sempat dia lihat dan rasa kasihan kepada Ramaik membuat wanita itu melotot marah ke pria besar yang kini malah menyeringai menyebalkan.

Angelina maju mendekati pengawalnya kemudian berbisik, "Pak Nixon, dapatkan Anda berhenti menyebut kata itu? Itu sangat tidak pantas, terlebih dia bisa mendengarnya secara jelas."

Akan tetapi, ledakan tawa malah keluar lepas dari pria itu. "Dokter, Anda pintar sekali bergurau."

"Saya tidak sedang bercanda!" Angelina mendesis. Wanita itu lagi-lagi melirik ke dalam kandang dan rasa khawatirnya kini berlipat ganda. Apakah para manusia sinting itu telah menghilangkan sisi kecerdasan Ramaik?

"Anda terlalu sensitif," balas Nixon tanpa merasa bersalah. Pria itu kini berjalan ke arah lemari, tempat Angelina pertama kali mengambil perlengkapan pengobatan. dan meraih sebuah kotak kosong. Dia tiba-tiba melemparkannya ke arah jeruji.

Bunyi kelontang keras mengejutkan Angelina. Namun, yang membuat wanita itu memekik kaget adalah pria yang berada di dalam jeruji melompat ke arah mereka sambil mengaum marah.

Wajah Angelina langsung memucat ketika perubahan wujud terjadi di hadapannya. Bola mata Ramaik menguning dan menipis. Keempat taring tumbuh secara cepat saat bulu harimau Sumatera seketika menutupi punggung dan kedua lengan yang membesar. Sosok itu mengaum dan mencoba mencakar Nixon yang menyeringai ke arahnya.

"Lihat? Dia adalah binatang," jelas Nixon santai. Dia mendekati Ramaik yang mengaum murka sebelum mengangkat pistolnya tinggi-tinggi, lalu menghantamkan ujungnya ke jeruji hingga berbunyi nyaring. "Dan, kita harus memperlakukannya seperti seekor binatang."

Menjinakkan Inyiak [ Genma Series #1 ] Telah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang