Bab 18

805 144 15
                                    

Karya ini dilindungi oleh undang undang hak cipta no. 28 tahun 2014. Segala pelanggaran akan ditindak sesuai hukum yang berlaku di Indonesia. Pencipta Benitobonita.

"Jadi, kami janjian ketemu lagi Kamis ini …."

Angelina mendengarkan suara Paul dari gagang telepon sambil bersandar nyaman di atas ranjang. Mata wanita itu mengamati langit pekat di luar jendela yang tidak tertutup tirai. Suara baling-baling helikopter menyelinap masuk entah dari mana dan terdengar samar ke sambungan telepon.

"Angel, apa itu suara helikopter dari atap gedung?"

"Iya," balas Angelina sambil mengamati alat transportasi udara yang kini mendarat dari kejauhan.

Apa mereka peserta pertandingan besok?

Angelina menggigit bibir. Wanita itu teringat latihan tadi siang. Ramaik terlihat cukup cekatan dalam menghadapi banaspati api, makhluk mistis Jawa yang berbentuk manusia api. 

Tubuh Angelina sontak merinding saat terkenang bau daging terbakar dari lengan kanan Ramaik.

"Although this is only a simulation, Inyiak will still suffer 40 percent of the damage."

"Waktu tinggal lima menit lagi." Suara robot operator membuyarkan ucapan Dokter Galina. Wanita itu mengetatkan rahang saat teringat pembicaraan pribadinya dengan Paul bahkan dimata-matai. 

"Angel, sampai besok."

"Iya, Paul, selamat tidur," balas Angelina lemah. 

Sambungan terputus. Wanita itu mengembalikan gagang pada tempatnya kemudian mengempaskan tubuh. Dia berbaring terlentang dan menatapi langit-langit kamar.

Ramaik …. Semoga besok tidak terjadi hal buruk.

*****

Waktu baru menunjukkan pukul delapan lewat lima ketika Angelina dengan dijemput Nixon sampai ke kebun binatang rahasia Genma. Fonda sepertinya tidak lagi tertarik untuk mendatangi kamarnya.

Seekor liger yang terlihat sedang bersantai di dalam kandang menatap keduanya tanpa minat sebelum menguap lebar, menampilkan deretan taring yang bersih. Langkah Angelina melambat kala dia mulai mengamati para karnivora jenis kucing itu. Liger, tigon, kucing emas, dan bahkan Ramaik sendiri, terlepas bahwa mereka merupakan binatang aduan. Namun, semuanya terawat dengan baik. Bulu keemasan tanpa penyakit kulit, berat badan ideal, tidak ada infeksi ringan maupun berat, semua ada pada mereka.

Kedua tungkai Angelina terhenti tepat di depan kandang anakan kucing emas. Dan, tatapannya menetap pada sosok perempuan yang sedang bersimpuh di sana dan menelisik dengan cermat lubang telinga salah satu anak kucing emas yang berada di pangkuannya. 

Wajah Fonda menunduk dan dia tidak menyadari bahwa dirinya sedang menjadi tontonan. Setelah puas dengan hasil pengamatannya, perempuan itu meletakkan senter di sisi dan secara cekatan membalikkan tubuh si anak kucing kemudian mulai memeriksa kondisi kulit juga bulu binatang itu dengan kedua tangannya yang tidak menggunakan sarung.

Dia mencintai pekerjaannya, simpul Angelina dalam hati. Dokter Erik juga merawat binatang-binatang itu dengan baik.

Angelina melihat interaksi rekan kerjanya dengan para binatang asuhan mereka sebelum keyakinan lain dia rasakan. Fonda dan Dokter Erik mungkin merupakan korban, sama seperti dirinya.

Sebuah ngeongan dari anak kucing emas yang meminta perhatian Fonda membuat perempuan itu menoleh ke arah kaca. dan menyadari kehadiran dari keduanya. Bibir bergincu merah terang yang sedikit melengkung membentuk senyum itu seketika mendatar sebelum pemiliknya meletakkan pasien yang dia pangku ke rerumputan.

Menjinakkan Inyiak [ Genma Series #1 ] Telah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang