Karya ini dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta no. 28 tahun 2014, bagi siapa yang melanggar akan dikenakan tuntutan pidana dan perdata dengan penjara maksimal 10 tahun dan denda 1 miliar rupiah, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia.
Pencipta @Wulanbenitobonita
"Pak Nixon, tunggu di sini," perintah Fonda ketika pria besar itu berniat mengekor Angelina yang telah melangkah masuk terlebih dahulu.
Dinding buatan seketika menutup ketika kedua perempuan itu sudah berada di dalam ruangan. Putih .... Lagi-lagi kesan bersih yang tertangkap panca indra Angelina.
Tempat yang mirip setengah lingkaran raksasa tanpa jendela tersebut dilengkapi dengan kamera pengawas tepat di langit-langit pintu masuk. Dari hawa sejuk yang dirasakan kulitnya, Angelina juga dapat menebak bahwa AC sentral pun digunakan hingga area ini. Dua buah lemari kaca penuh dengan berbagai jenis obat, mulai dari salep hingga perban, bahkan pisau bedah. Aneh, ruangan itu dapat disebut sebagai kamar pemeriksaan, bahkan ruang bedah, minus ranjang pasien.
Akan tetapi, Angelina saat ini lebih tertarik untuk mengetahui "dia" yang disebut oleh rekannya, maka perempuan itu mengamati jeruji besi yang berada di dinding kiri, apabila dilihat dari posisinya, dekat sebuah lemari obat, dengan rasa penasaran yang menjadi-jadi.
Bunyi teratur dari hak tinggi Fonda yang bergesekan dengan lantai marmer putih, seakan menjadi latar auman rendah yang berasal dari dalam kandang besar itu.
Seekor harimau sedang terluka ....
Angelina mencari asal bunyi dengan lebih saksama dan menemukan binatang itu sedang meringkuk di atas lantai, tidak jauh dari jeruji, lokasi di mana Fonda kini berada.
"Apa harimau itu luka parah?" tanya Angelina dengan nada cemas. Aumannya sangat lemah dan lambat. Apa dia kalah bertarung dengan harimau lainnya?
"Lihat saja sendiri." Mata Fonda yang biasanya dingin, tiba-tiba berkilat seakan sedang menahan tawa dan entah mengapa, Angelina merasa dirinya sedang diejek.
Wajah Angelina seketika berubah menjadi masam. Dia hampir lupa kalau rekan kerjanya itu menyebalkan. "Maaf, Dokter Fonda. Sesuai standar keamanan, minimal harus empat orang untuk menangani harimau yang sedang terluka, setidaknya Pak Nixon bisa membantu.
"Jangan khawatir, hewan ini jinak," ucap Fonda sambil menyeringai. Perempuan itu berjongkok kemudian mulai memasukkan tangan kirinya di antara jeruji, lalu membelai punggung loreng khas harimau Sumatera itu. "Dan, dia juga sedang dalam kondisi terluka, kasihan sekali."
Napas Angelina seketika tertahan akibat terkejut. Menyentuh hewan buas saat binatang itu masih sadar, meskipun dalam kondisi luka parah, sangatlah berisiko. "A-apa itu tidak berbahaya? Di-dia bisa menyerang Anda tiba-tiba."
Fonda meremehkan kekhawatiran rekannya dengan mendengkus. Namun, perempuan itu menarik kembali tangannya sebelum menoleh ke arah Angelina yang masih mengamatinya dengan ekspresi was-was. "Saya sudah menjahitnya dengan metode sliding tissue flaps. Tugas Anda hanyalah memeriksanya. Kalau khawatir, Dokter bisa menggunakan blowpipe. Benda itu ada di lemari yang sama dengan perban."
Angelina awalnya ragu bahkan hanya untuk bergerak. Terlalu banyak keanehan di tempat ini. Rumah sakit dengan kebun binatang rahasia di bawah tanah? Dan, sekarang dia harus memeriksa seekor harimau bersama rekannya yang mulai diragukan kewarasannya? Yang benar saja.
Akan tetapi, dia kembali mendengar auman lemah itu dan refleks bertanya kepada Fonda yang sedang tersenyum layaknya seorang psikopat. "Apa status emergency-nya?"
"Utama," jawab Fonda singkat. "Hasil jahitan di punggungnya harus diperiksa, mungkin dia akan segera mati terinfeksi akibat dokter yang bertanggung jawab terlalu santai menangani kondisinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjinakkan Inyiak [ Genma Series #1 ] Telah Terbit
FantasyAngelina tidak menyangka bahwa profesinya sebagai dokter hewan di kebun binatang menyebabkan dirinya diculik di siang bolong oleh Genma Corporation, organisasi rahasia yang melakukan rekayasa genetik untuk menciptakan makhluk-makhluk mitologi. Angel...