Prolog

3.4K 285 77
                                    

Karya ini dilindungi oleh undang-undang hak cipta no

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Karya ini dilindungi oleh undang-undang hak cipta no. 28 tahun 2014. Segala bentuk pelanggaran akan diselesaikan menurut hukum yang berlaku di Indonesia.

Pencipta @Wulan Benitobonita

Ruangan berbentuk melingkar dengan karpet berwarna emas itu diriuhkan oleh sorakan para penonton dari berbagai negara. Mereka duduk pada sofa hitam empuk bersusun tiga tangga, memutari sebuah podium yang di atasnya terlihat sebuah kapsul transparan raksasa dan terhubung dengan dua kapsul di sisi kanan juga kirinya. Dua buah televisi hampir berukuran seratus inci diletakkan di sisi kanan dan kiri langit-langit untuk menampilkan adegan yang akan terjadi di arena tersebut, sedangkan sebuah layar terpasang di bagian lain, menampilkan deretan nama juga jumlah angka dalam rupiah.

 Dua buah televisi hampir berukuran seratus inci diletakkan di sisi kanan dan kiri langit-langit untuk menampilkan adegan yang akan terjadi di arena tersebut, sedangkan sebuah layar terpasang di bagian lain, menampilkan deretan nama juga jumlah an...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arena Pertarungan

"Ten million rupiah!" seru seorang pria bule sambil menekan sebuah mesin kecil, menyerupai telepon seluler yang sedari tadi dia genggam. Sama seperti penonton yang lain, laki-laki itu pun menggunakan pakaian formal, tuksedo hitam dan sebuah topeng yang menyembunyikan hampir seluruh wajahnya. Angka pada kolom bertuliskan Lycan seketika bertambah, di mana kolom lain yang mempertaruhkan Inyiak tetap pada jumlah semula.

Tindakan pria itu pun langsung diimitasi oleh beberapa pengunjung lainnya. Baik laki-laki maupun wanita yang dirahasiakan identitasnya, ikut menekan mesin di tangan mereka dan menyebabkan jumlah angka yang tertera pada layar terus bergerak. Dinginnya penyejuk ruangan tidak dapat menghilangkan gairah yang terpancar pada mata mereka.

Tidak berapa lama, tepat ketika jam digital menunjukkan pukul sembilan belas titik nol nol, tiba-tiba sebuah kapsul yang letaknya terpisah dari kapsul utama tadi terbuka secara otomatis. Sorakan seketika membahana ketika dari sana keluar empat pria berkulit cokelat berpakaian adat khas Jambi tahun 1800 an: baju hitam gombroh lengan panjang dan celana longgar sampai mata kaki. Mereka memakai topi kain segitiga, sedangkan sebuah sarung dengan motif kotak-kotak terikat pada pinggang. Keempat tentara rumpun Melayu itu langsung berlari dan berdiri dengan posisi siaga, dua-dua di sisi kanan juga kiri sisi luar lorong penghubung kapsul kanan dengan kapsul utama. Sebuah tombak sepanjang dua meter dengan ujung memercikkan listrik digenggam erat oleh tangan kanan mereka.

Menjinakkan Inyiak [ Genma Series #1 ] Telah TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang