Chapter 25

313 19 26
                                    

✨Selamat membaca ya...

..

Maya menatap Dinda dan mengelus puncak kepala anaknya. "Gimana rasanya mengandung?" Tanya Maya pada anak tunggalnya.

Dinda menoleh dan tersenyum menatap sang ibu. "Rasanya seneng tapi lelah juga ya Ma, sekarang aku gampang cape banget. Nggak kuat aku lama-lama berdiri." Keluh Dinda sambil mengusap perutnya yang membuncit.

Maya tersenyum hangat sambil mengelus perut Dinda. "Mama dulu waktu mengandung kamu. Mama sama seperti kamu, gampang lelah." Ujar Maya bercerita.

"Oh, ya. Sama dong sama aku." Ucap Dinda yang begitu antusias ketika Maya menceritakan saat ibunya mengandung dirinya.

"Iya. Bahkan Mama dulu saking lelahnya, Mama ngeluarin flek hitam gitu. Awalnya Mama takut kenapa-kenapa tapi pas tanya dokter katanya nggak papa, flek hitam terjadi karena si ibu kelelahan. Makanya dulu Mama jarang keluar kamar bahkan makan pun mama dikamar." Jelas Maya.

"Tapi beda ya sama kamu. Walaupun kamu tampak kelelahan tapi mama liat kamu sering jalan-jalan keluar kamar." Lanjut Maya.

"Ya abisnya bosen Ma. Tidur mulu dikamar." Kekeh Dinda sambil menyandarkan kepalanya pada bahu Maya.

"Ma," Panggil Dinda membuat wanita paruh baya itu menatapnya bingung.

"Kenapa?" Tanya Maya.

"Maafin aku ya. Yang udah kecewain Mama sama Papa. Maaf sekali lagi nggak bisa jadi anak yang bisa membanggakan kalian, malah sekarang aku nyusahin mama." Lirih Dinda.

"Sayang, nggak boleh bicara begitu. Kamu nggak nyusahin Mama, justru mama yang minta maaf sama kamu karena mama belum bisa menjadi mama yang baik buat kamu. Mulai sekarang jangan bahas hal yang udah berlalu ya, sekarang kita sama-sama buka lembaran baru." Jelas Maya sambil memeluk anak tunggalnya.

"Ma,"

"Kenapa lagi?" Tanya Maya.

"Aku mau bilang semuanya sama Mama. Mama mau denger kan keluh kesah ku selama ini.."

"Ya, Mama mau denger sayang. Bilang sama Mama semuanya. Mama bisa jadi pendengar yang baik buat kamu.." Maya mencium kening Dinda yang terlihat bersedih.

Disinilah-Dinda menceritakan semuanya kepada Maya tanpa ada yang disembunyikan lagi.

Maya menangis mendengar cerita Dinda yang begitu menyayat perasaan nya sebagai seorang ibu.

Dinda di tinggalkan ketika seseorang yang dicintai si cowok kembali..

Ia menangis memeluk sambil mengucapkan kata maaf-karena disaat Dinda membutuhkannya ia malah sibuk berkerja dan tidak mendampingi Dinda yang saat itu sedang terpuruk.

Sungguh, ia sangat menyesal telah meninggalkan putrinya seorang diri..

***

"Pa. Mama mau bicara sama Papa. Ini masalah penting Pa." Pinta Maya pada suaminya yang terlihat sibuk menatap berkas-berkas kantor.

Andri menutup berkas itu dan menatap wajah istrinya yang terlihat khawatir. "Kenapa Ma?" Tanya Pria paruh baya itu.

"Putri kita sudah menceritakan semuanya sama Mama. Mama sedih banget Pa, kok ada cowok sejahat dia yang berani-beraninya menyakiti Putri kita. Apa salah jika Dinda menyukainya." Maya menangis dihadapan suaminya-ia masih sangat bersedih mengingat cerita Dinda.

Sedangkan Andri bingung harus menanggapi seperti apa karena memang ia tak mengerti dengan apa yang diceritakan istrinya.

"Bilang Ma. Sama Papa dari awal, Papa tidak mengerti." Ucap Andri pada Maya.

Maya menceritakan semuanya-apa yang dirasakan putrinya. Sedangkan Andri mengebrak meja kerja miliknya.

"Kurang ajar." Andri begitu marah mendengar apa yang diceritakan Maya. Sebagai seorang Ayah tentu saja ia tidak terima jika putrinya diperlakukan seperti itu-bahkan lelaki itu sudah menyakiti putri kesayangannya.

Dan ia berjanji akan memberi pelajaran pada sosok pria brengsek yang telah menyakiti anak perempuan satu-satunya.

"Siapa Ma. Nama cowok brengsek itu?" Tanya Andri yang sudah tersulut emosi.

"Dia Rayn Wijaya."

Dan Andri bersumpah akan tidak akan memberi ampun cowok brengsek itu.

***

TBC!

Jumat O8 Januari 2O21

*

Kira-kira Papa Dinda mau lakuin apa yaaa?🤔

Terimakasih juga udah dukung aku✨

Terimakasih juga udah dukung aku✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
 Sleep FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang