DindaRayn
***Mala yang mendengar kabar bahwa Dinda sedang sakit—hari ini juga ia langsung datang ke apartement yang di tempati Dinda dan Rayn.
Sebelumnya ia tidak setuju dengan pemikiran gila temannya itu. Ia sangat tidak setuju jika Dinda jadi teman tidur lelaki itu, bahkan dia mau menyerahkan kehormatannya untuk Rayn—ia tidak percaya jika cinta mampu membuat Dinda buta seperti ini.
Bahkan ia sangat kasihan pada Dinda yang mencintai Rayn namun lelaki itu masih mengharapkan Ranty.
Ia berusaha membujuk Dinda agar membatalkan ide gila itu namun tetap sama Dinda tak mendengarkan ucapannya.
Ia menatap Dinda yang terbaring lemas diatas ranjang. "Kita periksa." Ucap Mala—kekeh. Lihatlah mukanya pucat sekali, sumpah ia sangat khawatir dengan keadaannya.
"Gue nggak papa Ma." Jawab Dinda dengan lemas.
"Nggak papa gimana liat tuh muka lo pucet kayak gitu. Sadar nggak sih lo—gue ini khawatir sama lo." Oceh Mala dengan sebal.
"Iya gue tau, tapi gue nggak papa kok." Ucap Dinda mencoba meyakinkan. Paling ia hanya masuk angin biasa makanya ia kayak gini.
"Din. Gue pernah bilang waktu itu. Berhenti mengharapkan Rayn kalau lo tersakiti. Gue nggak tega liat lo. Dan dengar-dengar juga Ranty mau balik kesini. Lo tau kan saat Ranty balik—lo bakalan di tinggalin sama Rayn, berhenti sekarang atau lo bakalan tersakiti lebih jauh." Lirih Mala menatap Dinda yang diam dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
"Apa Ma. Ranty bakalan balik."
Nyut. Sesak sekali mendengarnya. Waktu itu akan segera tiba, apa ia akan tetap bertahan disisi Rayn jika Ranty kembali kesini. Bolehkah ia berharap Rayn akan memilihnya, ia mencengkram erat piyama tidur miliknya. "Bagus Ma. Kalau Ranty mau balik, setelah itu gue bakalan tinggalin Rayn Ma. Dan seiring berjalan waktu gue bakal terlihat baik-baik saja." Bohong—ia tidak mungkin terlihat baik-baik saja setelah dua tahun ia lewati kebersamaan dengan Rayn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleep Friend
RomanceRank# [05092020] # 2 in bebas [19092020] # 3 in raynwijaya [30092020] # 1 in dindakirana Young Adult 18+ Dinda yang rela melepaskan semuanya untuk Rayn. Bahkan ia rela menjadi teman tidur Rayn tanpa ikatan hubungan apapun kecuali hanya teman. Selama...