Berjalan dengan berat hati menuju sebuah rumah. Soobin, sekarang berhadapan dengan sebuah rumah megah dan luas. Ia memberanikan diri untuk mengetuk pintu besar itu.
Tok tok tok
"Jadi dirimu, dan sebentar lagi anak mu sudah pulang"
"Hati-hati di jalan, dan jangan lupa seseorang yang mengetuk pintu tadi"
"Ayah! Hati-hati"
Soobin membeku di tempat saat mendengar pembicaraan di dalam rumah. Hingga yang ia tunggu-tunggu pun keluar.
Ceklek
Pria paruh baya itu menghentikan langkah nya dan terkejut. Soobin, tersenyum pada pria itu.
"Apa kabar, ayah?"
"S-soobin..."
"Soobin?" ia menoleh kebelakang karna seseorang lelaki memanggil nya, Soobin tersenyum.
>>•<<
Beomgyu dan Yeonjun sedang mengikuti langkah seorang gadis yang sedang berbicara sendiri. Ya, park Soora. Kemarin, kai sempat berbicara pada Soora jika ia berbicara sendiri. Hal itu tidak di percaya oleh nya. Dia hanya berkata,
'Hahaha, apa kau pelawak? Itu sama sekali tidak mungkin'
atau..
'tolong, jangan berkata itu. Dia ini nyata, bukan gaib'
Terkadang, Eunbi dan Yera terheran dengan nya. Dulu ia bersikap dingin dan diam.
"Hyung! Pelankan langkah mu" ucap beomgyu dengan nada kecil. Yang di bentak hanya cengengesan tidak jelas. Sekarang mereka sudah tiba di depan pintu perpustakaan.
"Bagaimana cara nya?" tanya Yeonjun. Mereka berdua berpikir untuk masuk kedalam tanpa di curigai dengan Soora. Hingga satu gadis berkaca mata datang menuju perpustakaan dengan setumpuk buku biologi. Dengan cepat beomgyu menghampiri nya.
"Yak, berhenti" ucap beomgyu tepat di hadapan gadis itu sembari merentangkan tangan nya. Gadis itu tersentak kaget.
"Siapa nama mu, manis?" tanya beomgyu, Yeonjun yang mendengar nya hanya merotasi mata nya.
"Ya, apa yang kau lakukan? Misi kita untuk mengikuti Soora, bukan menggodai gadis itu. Dan untuk apa kau modus pada gadis culun seperti dia? Astaga" ucap nya, tentu saja ucapan nya itu sangat menusuk untuk gadis di hadapan nya. Beomgyu mengerutkan kening nya, lalu membalikkan tubuh nya.
"Hm? Sejak kapan sikap hyung berubah?, tadi kau bersikap seperti bayi. Sekarang, menjadi bayi yang kerasukan" ucap beomgyu dan tanpa sadar, gadis tadi ingin membuka pintu perpustakaan. Beomgyu yang melihat itu langsung menahan tangan nya. Gadis ini mendongakkan kepala nya, sungguh jantung nya ingin lepas jika posisi nya sangat dekat.
"Boleh aku membantu mu membawa buku ini?" ucap beomgyu dengan tangan yang masih menggenggam lengan gadis berkaca mata itu.
"T-tentu, tapi..i-itu akan merepotkan mu" ucap gadis itu gugup.
"Tak apa" ucap nya sembari tersenyum. Ah tidak, gadis itu meleleh.
"Terima kasih" gadis itu mengulum bibir nya di tambah detak jantung yang tidak normal.
"Ngomong-ngomong, siapa nama mu?" tanya beomgyu.
"H-hyemi, shin hyemi" jawab nya. Lagi-lagi beomgyu tersenyum. Hentikan gyu, gadis itu tidak kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Inner Eye's [REVISI] + [HIATUS]
Horror"Kau bercanda kan? Sama sekali tidak mungkin" Tiga gadis, dengan kemampuan masing-masing yang tidak mungkin dimiliki manusia normal atau bisa dibilang manusia yang dapat mengendalikan dan melihat objek yang tidak dapat dilihat oleh manusia biasa. ...