#22. kencan

74 13 0
                                    

"Ayo berpacaran"

"Jangan bercanda, Yeonjun-"

"Siapa yang bercanda? Apa wajah ku terlihat seperti orang yang sedang bercanda?" Soora tentunya terkejut, Yeonjun terdiam saat melihat seorang yang sibuk dengan jarinya, lalu tertawa kecil.

"Aku tidak bisa-"

"Aku mengajak mu berpacaran, bukan menanyakan kau ingin jadi pacar ku atau tidak. Lagian, jika kau menolak pun tetap saja, kau harus jadi milik ku mulai saat ini" ujarnya seraya tersenyum. Napas soora tercekat, ia masih mencerna apa yang Yeonjun katakan tadi, yang sebenarnya mereka sudah resmi menjadi sepasang kekasih remaja mulai hari ini dan mempercayai satu sama lain.

"Apa besok kau ada waktu? Eh? Seharusnya sudah pasti ada dong, toh aku menginap dirumah kalian sampai besok. Bisa kan?" Tanya nya dengan mata yang memohon, soora berpikir sejenak dan akhirnya ia menganggukkan kepalanya.

Ia merasakan sesuatu yang hangat menyelimuti telapak tangannya. Yang membuat jantungnya berpacu lebih cepat. Ini untuk pertama kalinya ia menjalin hubungan seperti ini.

Ia merasakan sesuatu yang aneh di perutnya, ia melepaskan genggaman itu dan bangkit, "Ayo kekantin, aku lapar" batinnya yang meninggalkan tempat itu. Yeonjun yang mendengar pikirannya itu terkekeh dan menghampiri soora yang hendak menurunkan tangga.

Mereka berdua tiba di kantin dengan Yeonjun yang merangkul bahu soora. Soora hanya terdiam dan tidak bisa berkata apapun dengan kedua tangan yang ia masukan kesaku almamater nya. Yera yang melihat mereka pun mengangkat tangannya untuk mengalih perhatian soora dan Yeonjun.

"Soora! Disini!" Panggil Yera, soora yang mendengar suara Yera pun mencari ke seluruh meja di kantin. Hingga ia menemukannya di ujung dengan soobin di sampingnya. Yeonjun menarik tangan soora untuk menghampiri mereka, soora mengendus kesal jika ia akan diberi tanya pada Yera.

"Bagaimana? Apa kalian sudah resmi?" Tanya soobin, Yera mengernyit tak paham. Sedangkan soora bingung untuk menyembunyikan wajahnya dimana.

"Tentu saja"

Yera menatap Yeonjun dan soora bergantian dengan tatapan meneliti. Kini soora menatap soora seakan ia ingin di jelaskan padanya. Soora memijit pangkal hidungnya dan menghela napas, ia mengangguk. Namun tetap saja, Yera masih menatap nya yang ingin di jelas lebih dari itu.

"Ya, ya! Aku memiliki hubungan dengannya, barusan" jawabnya yang menekan kata terakhir nya, ia bangkit dari bangkunya.

"Sudahkan? Aku ingin membeli makan"

Yera tidak menyangka jika mereka sudah resmi, bahkan hanya tidak menyangka. Ia tertawa dalam batinnya, bisa-bisanya wanita sepertinya bisa di sukai.

"Kau tertawa?" Tanya Yeonjun, Yera mengubah ekspresinya dan refleks menoleh pada Yeonjun.

"Tidak tuh! Aku malah senang jika soora mempunyai pasangan, pfft" ujarnya yang berusaha menahan tawanya.

"Yak! Kau-"

Brakk

"Woy, kekantin kagak ngajak-ngajak, apa itu? Tela-telanya bi miah?" Yeonjun dan soobin menatapnya kesal, saat tiba-tiba beomgyu menggebrak meja dan langsung mencomot Tela-tela milik Yera.

"Eh? Jangan dihabisin juga dong! Kau juga bisa habis, kalau tela-tela ku habis!" kesal yera, beomgyu hampir kesedak dan langsung meletakkan kembali tela-tela yang belum sempat ia makan. Kai ingin tertawa, namun tidak jadi karna mendapatkan tatapan maut oleh beomgyu.

"Iya, iya! Galak" tuturnya seraya duduk di samping yeonjun.

"Eh? Kenapa aku di usir?!" komentarnya saat yeonjun mendorong dirinya.

The Inner Eye's [REVISI] + [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang