#12. Kakak kelas

539 72 9
                                    

"Aku tidak ingin ke Villa ini Lagi" ucap Yera yang menatap gedung villa di hadapan nya dengan yang lain nya.

"Kai, makasih sudah menyelamatkan ku di waktu itu dan maafkan aku, seharusnya aku tidak mengikutinya" ucap Yera pada kai yang sedang berdiri di samping Soobin dengan leher yang berbalut dengan perban. Kai menggelengkan kepala mya sembari tersenyum.

"Ayo kita pulang" ucap Yeonjun dan berjalan ke arah mobil miliknya.

"AKH!" Yera meringis kesakitan sambil memegangi kaki nya karna tiba-tiba ada cairan berwarna ungu yang menetes ke kaki nya. Siapa pelakunya? Tentu saja lelaki yang sedang di ikat di kursi, kai.

Kai menuangkan cairan itu pada kaki Yera dengan tangan yang masih terikat. Mengapa ada? Karna ia selalu membawa cairan itu kemana pun ia pergi, dan ia tau apa yang akan terjadi dengan yera. Seketika, ke 4 lelaki lainnya tersadar. Soobin terkejut karna ia Sudah terbebas. Soobin segera melempar pisau itu ke sembarang tempat dan segera melepaskan tali yang terikat di tangan Yera.

Kai langsung menyentuh punggung Yera dan seperti membaca seperti, mantra? Mungkin saja iya.

"Aaghh! Tidak!" Yera terus berteriak karna kesakitan dan membuat yang lain nya bergidik ngeri.

"Dimana aku?" ucap Yera yang menandakan dia sudah kembali. Soobin pun membantu Yera berdiri.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Soobin. Tanpa sadar, tiba-tiba Yera memeluk Soobin dan menangis di dekapan nya.

"Hiks aku takut" ucap Yera yang tidak terlalu jelas.

"Agh" ringisan Kai membuat semua nya mengalihkan pandangan nya pada kai yang sedang memegangi leher nya yang berdarah.

"Kai, kemarilah agar aku obati" ucap Soora. Kai pun menurut. Suasana dikamar itu sangatlah berantakan.

Mereka semua sudah berjalan menuju mobil. Hanya tersisa kai dan Soobin di depan gerbang villa itu. kai menyentuh pundak Soobin.

"Kau tidak berterimakasih pada ku? Aku sudah menyelamatkan nyawanya" ucap kai. Soobin menghelakan nafas nya dan tersenyum.

"Terimakasih. Maaf atas kesalah pahamannya dan jika kau tidak menuangkan cairan itu. Mungkin aku sudah membunuh mu. Juga, maaf untuk leher. Kalau begitu ayo pulang" ucap Soobin sambil ngerangkul pundak kai.

"Ngomong-ngomong, bagaimana rasa nya?" tanya Soobin yang membuat Lelaki di samping Soobin itu kebingungan.

"Maksud mu rasa?" tanya hueningkai balik. Soobin terkekeh mendengar pertanyaan itu.

"Ah, tidak lupakan" ucap soobin sembari tertawa.

Plakk

"Ya! Jangan seperti itu! Kau membuat ku penasaran saja, hyung" pekik kai setelah ia memukul tekuk leher Soobin. Ia pun pergi meninggalkan Soobin ke mobil.

"Yak! Hahaha!"

>>•<<

"Hey! Bukan kah kau Soora?!" pekik lelaki yang sedang mengejar Soora dari belakang. Soora membalikkan tubuh nya. Ternyata, yang memanggil adalah murid tingkat atas.

The Inner Eye's [REVISI] + [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang