Soora, berjalan di sepanjang koridor untuk pergi ke kelas nya. Ia merasa hari-hari ini selalu digibahin dengan murid-murid lain. Setelah di depan kelas nya, semua pandangan murid yang ada di kelas tertuju pada Soora yang berdiri di depan kelas.
"Mengapa mereka semua menatap ku seperti itu" batin Soora.
Soora berjalan menuju meja nya. Ia duduk dengan tidak nyaman karena seluruh murid menatap nya.
"Eum, apa kau tau mengapa mereka menatap ku seperti itu?" bisik Soora pada Yera. Yera terkejut karena Soora berbicara pada nya.
"A-aku tidak tahu" jawab Yera sembari menundukkan kepala nya.
"Apa kau tidak merasakan nya?" lanjut Yera, Soora mendadak bingung akibat pertanyaan itu.
"Merasakan nya? Maksu-" ucap soora yang terpotong. Ia merasakan ada yang aneh dengan Yera.
"Aah, lupakan" potong Yera sambil beranjak dari kursi nya dan pergi keluar kelas. Soora terdiam sejenak. Ia menoleh kebelakang untuk berbicara pada Eunbi.
"Oh iya, peliharaan ga-" ucap Soora terpotong karena Eunbi berdiri dan pergi keluar kelas.
"Ak-, a-ada dengan mereka" gumam Soora. Ia membalikkan tubuh nya untuk melihat para lelaki itu, tepat nya Yeonjun. Ia sibuk dengan ponsel nya. Bahkan, anak kecil di samping nya itu saja tidak di pedulikannya.
Soora beranjak dari tempat duduk nya. Ia berjalan menuju keluar kelas, ia menoleh kebelakang sebentar. Ia melihat para lelaki itu tidak melihat nya. Ia pun melanjutkan perjalanan nya menuju toilet.
Setelah tiba di toilet, ia menatap diri nya sendiri di cermin. Ia mengendus kesal. Ia menghidupkan air keran, ia menundukkan kepala nya dan membasuh muka nya. Ia pun mematikan air keran itu kembali, ia mendongakkan kepala nya.
Tiba-tiba Soora melihat ada seseorang lelaki di depan salah satu toilet dengan pintu terbuka melalui cermin. Dengan cepat, Soora membalikkan tubuh nya dan ia tidak melihat siapa-siapa di sana.
Ia melihat sekeliling toilet itu, namun tidak adak siapa-siapa di sana. Ia memejamkan mata nya sejenak dan kembali membasuh muka nya. Ia mendongakkan kepala nya. Lagi-lagi ia melihat lelaki itu, tetapi dengan wajah yang sangat menyeramkan. Ya, hancur. Dan tepat nya itu membuat Soora kembali terkejut karena lelaki itu tepat di belakang nya.
Soora dengan sigap membalikkan kembali. Alhasil, ia tidak menemukan lelaki itu. Nafas Soora mulai tidak beraturan. Seketika nafas Soora tercekat karena mendengar suara air keran terbuka dari toilet kedua dari sebelah kiri. Pintu toilet itu tertutup, Soora terlalu takut untuk membuka nya dan untuk memeriksa siapa di dalam.
Soora segera berlari menuju keluar dari ruangan itu. Namun, pintu itu tertutup dengan cepat dan terkunci.
"Oh tidak! Kumohon kumohon!" ucap soora yang sudah panik dan tersulit untuk membuka pintu itu. Soora mendengar suara air keran itu berhenti dan menggantikan dengan suara langkah kaki yang mendekat ke arah soora. Soora semakin memberontak dan meminta tolong untuk keluar dari tempat itu.
"Tolong! Kumohon siapa pun di luar! Keluarkan aku!" pekik Soora. Seketika Soora memberhentikan aktifitas nya karena merasa bahwa ada seseorang yang tepat di belakang nya. Dengan perlahan ia menoleh kebelakang.
"Aaa!!" teriak Soora.
"Hey hey! Mengapa kau berteriak seperti itu? Ini aku" ucap seseorang yang ada di hadapan Soora. Dengan perlahan, Soora membuka mata nya.
"K-kak Chaeun?" tanya Soora. Lelaki yang ada dihadapan nya ini tersenyum.
"Iya ini aku, Chaeun. Dan mengapa kau ada di toilet pria?" tanya lelaki itu dengan nametag yang bertulisan 'Park Chaeun'.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Inner Eye's [REVISI] + [HIATUS]
Horor"Kau bercanda kan? Sama sekali tidak mungkin" Tiga gadis, dengan kemampuan masing-masing yang tidak mungkin dimiliki manusia normal atau bisa dibilang manusia yang dapat mengendalikan dan melihat objek yang tidak dapat dilihat oleh manusia biasa. ...