"Yera" panggilan itu membuat Yera memberhentikan langkah nya menuju perpustakaan. Yera pun memutar tubuh nya dan di hadapan nya terdapat seorang lelaki bertubuh tinggi.
"Soobin? Ada apa?" tanya Yera pada soobin yang sedang mengatur nafas nya. Yera yang sedang membawa setumpuk buku itu terheran dengan Soobin."Apa kau habis berlari?" tanya Yera pada Soobin yang masih mengatur nafas nya. Soobin yang mendengar pertanyaan dari Yera, ia hanya menganggukkan kepala nya.
"Lalu? Ada apa kau mencari ku?" tanya Yera dan Soobin yang sudah membenarkan nafas nya itu menatap Yera. Soobin menghela kan nafas nya dengan panjang.
"Kau ingin ke perpustakaan, bukan?" tanya Soobin dan ingin mengambil tumpukan buku di tangan Yera.
"Eh eh eh, tidak usah. Biar aku saja yang membawa ini" tolak Yera.
"Baiklah, akan aku temanin ke perpustakaan. Sekalian aku ingin mengambil buku biologi"
>>•<<
"Hai" Soora yang merasa diri nya terpanggil itu pun segera menoleh ke arah suara.
"Eoh? Ha-hai" jawab nya dengan gugup. Dia teringat kejadian di rooftop bersama Yeonjun. Astaga, mengapa hidup nya di selalu bertemu Yeonjun akhir-akhir ini? Apakah ini takdir? Ah, tidak mungkin.
"Mengapa kau masih di sini? Tidak kekantin?" tanya Yeonjun yang berjalan menuju meja Soora. Soora hanya terdiam di bangku nya. Yeonjun yang melihat nya, ia memiringkan kepala nya dan terheran dengan Soora.
"Ada apa? Mengapa kau diam saja? Apa kau sakit?" tanya Yeonjun yang sudah berada di bangku depan nya Soora. Soora menggelengkan kepala nya dan sibuk memainkan ponsel nya.
"Ini makan lah, aku tau kau lapar" ucap Yeonjun sambil meletakkan sebuah roti cokelat dan susu almond rasa vanilla. Ia menatap Yeonjun dan roti itu secara bergantian.
"Astaga, bagaimana dia tau rasa kesukaan ku?" batin Soora.
"Tidak, aku tidak lapar" ucap nya yang menolak roti pemberian dari Yeonjun.
Yeonjun terkekeh, "Entahlah, aku juga bingung mengapa aku tau rasa favorit mu, ambilah" mata Soora membulat Sempurna dan terkejut. Ia baru tahu jika Yeonjun memiliki Kemampuan untuk membaca pikiran orang lain.
"Jadi, aku dengar besok akan ada perbaikan sekolah. Kau akan per-"
"Ekhem! Beomgyu Tampan disini" pekik seorang lelaki yang bernama beomgyu itu dan memotong kalimat Yeonjun tadi.
"Kelas bukan tempat berpacaran" ucap lelaki dengan rambut merah darah yang berjalan di samping beomgyu, taehyun. Yeonjun menghelakan nafas panjang karena kedua adik nya itu yang mengganggu suasana. Yeonjun beranjak dari bangku nya dan menatap Soora.
"Makan lah, jika kau tidak makan roti itu, aku akan mara-"
Brugh
"Aish!! dasar kau mengagetkan" pekik beomgyu karena ulah nya Soobin yang menggerakkan meja guru dengan kemampuan nya secara tiba-tiba. Soobin tertawa lepas karena beomgyu yang melompat terkejut dan ingin menaiki punggung taehyun yang mungil itu.
"Soobin, jangan kau keluarkan kemampuan mu di sekolah" ucap Yeonjun dengan nada berat nya. Soobin masih tertawa karena tingkah beomgyu yang seperti kekanak-kanakan. Yera yang berada di samping Soobin hanya menahan tawa nya.
Kring
Setelah lama mereka belajar, akhir nya jam pulang sekolah pun sudah berbunyi. Semua murid si sekolah itu pada berlarian keluar kelas menuju keluar gerbang sekolah. Yera, Soora dan Eunbi masih berada di kelas nya dan masih memasukan buku-buku pelajaran ke tas mereka masing-masing. Kelima lelaki itu?Mungkin mereka sudah pulang duluan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Inner Eye's [REVISI] + [HIATUS]
Horror"Kau bercanda kan? Sama sekali tidak mungkin" Tiga gadis, dengan kemampuan masing-masing yang tidak mungkin dimiliki manusia normal atau bisa dibilang manusia yang dapat mengendalikan dan melihat objek yang tidak dapat dilihat oleh manusia biasa. ...