Chapter 41

913 95 69
                                    

[Don't forget to leave your Vote and Comments, Dear❤️]

Kedua tangan wanita itu meraih tengkuk pria yang masih setengah sadar di hadapannya, lalu melanjutkan aksinya dengan mendaratkan bokongnya di atas paha pria yang pandangannya sudah berubah gelap sejak wanita di hadapannya melepas seluruh kain yang melekat di tubuhnya. Secara teknis, wanita berambut merah itu telanjang bulat.

"Siapa namamu?" tanya pria itu dengan suara serak khasnya. Bau alkohol tercium jelas dalam nafasnya.

Wanita di pangkuannya tersenyum menggoda dan berhasil menyentuh dada bidang milih pria itu dan menjawab, "Cassie." Wanita itu tidak menatap lawan bicaranya dan justru sibuk mengagumi tubuh indah milik pelanggannya malam itu.

"Well-- aku Harry."

Pria yang memperkenalkan diri sebagai Harry itu mencubit puting milik Cassie yang berhasil membuatnya mendesah kecil dan tersenyum senang.

"Aku tau. Kau terkenal."

Tangan wanita itu bergerak menelusuri punggung Harry yang telanjang dan mendekatkan wajahnya untuk meraih bibir pria itu. Ciuman panas kedua makhluk yang dilanda gairah itu cukup membuat atmosfer di sekitarnya terikut panas karena suara yang mereka timbulkan. Tangan Harry berjalan untuk meraih daerah paling sensitif milik wanita di hadapannya.

Wanita yang ia giring dari stripper club karena Pria itu terlalu frustasi untuk berdiam di rumah dan melakukan pekerjaannya dua hari belakangan ini. Pikirannya terlalu kacau dan ia terus mabuk dari pagi ke pagi.

"Ahh--" desah Cassie di sela-sela ciuman mereka. Wanita itu melebarkan pahanya lebih lagi ketika Harry berhasil menggesekkan kedua jarinya di bawah sana. Lantas, tangan wanita itu tak tinggal diam, ia mengelus kejantanan Harry yang masih dilapisi oleh celananya yang masih melekat di bawah sana.

Getaran ponsel dari saku celananya membuat Harry menghentikan ciuman mereka dan berdecak pelan. Beralih untuk mengambil benda pipih yang menganggu aktivitasnya. Ia mendapati nama Blair di sana dan tanpa berpikir panjang, Harry menekan tombol reject dan melempar ponselnya ke ujung sofa.

Dirinya benci dengan perempuan gila itu.

"Kau tidak mengangkatnya?" tanya Cassie agar terkesan peduli. Harry menggeleng cepat dan beralih untuk menciumi leher wanita di hadapannya. Mereka melanjutkan aktivitas yang tetunda itu dan diikuti dengan suara deringan ponsel yang tak berhenti. Harry pikir Blair masih terus berusaha untuk menghubunginya.

Entah apa yang diinginkan wanita gila itu.

Tiba-tiba Cassie menjauhkan wajahnya dari Harry dan menatap ke arah ponsel yang masih berdering di dekat mereka, "Akan lebih baik jika kau angkat ponselmu, suara itu menganggu," keluhnya lalu beranjak dari pangkuan Harry.

Pria itu menghela nafasnya dan memutuskan untuk bergerak mengambil ponsel miliknya yang telah ia lemparkan ke ujung sofa. Tangannya menyentuh lambang kehijauan lalu mendekatkan ponselnya itu pada telinganya.

"Persetan, Blair! Apa maksudmu menghubungiku selarut ini?!" bentak Harry yang membuat Cassie sedikit terlonjak di tempatnya.

"Harry! Aku butuh bantuanmu. Kumohon!"

"Tidak, aku tidak bisa." Harry hampir mematikan sambungan teleponnya.

UNCLE [H.S]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang