Chapter 35

1K 95 26
                                    

[Don't forget to leave your Vote and Comments, Dear❤️]

"Mom memanggilku?" tanya Skyla pada Blair yang sudah menunggu kehadirannya di ruangan. Salah satu pelayan memberitahu Skyla bahwa Blair memanggilnya ketika ia baru saja sampai di rumah bersama Niall dari acara kecil-kecilan mereka untuk mengelilingi London.

"Ya, duduklah di sini," ujarnya Blair sembari menepuk tempat di sebelahnya yang masih tersisa.

Skyla bergegas duduk di sebelah wanita itu, "Ada apa, Mom?"

Blair tersenyum tipis, pandangannya tidak lepas dari Skyla yang ada di sebelahnya. "Kau bersenang-senang dengan Niall?" tanya Blair.

Skyla mengangguk dan tersenyum senang, "Ya, tentu saja. Aku sangat senang sekaligus sedih karena kau dan Niall akan kembali ke dc besok," balas Skyla.

"Niall harus kembali ke kampus, begitu juga denganmu, kan?" Skyla mengangguk, "Aku akan pulang lusa karena ada sesuatu yang harus diurus tentangmu," lanjut Blair yang tengah memantapkan hatinya untuk mengatakan suatu hal pada Skyla. Berharap putrinya itu mau menerima keputusan darinya.

Skyla melunturkan senyumnya dan memasang wajah penasarannya, "Tentangku? Ada apa?" tanya gadis itu terlihat sangat penasaran.

Blair menyentuh punggung tangan Skyla, "Aku tahu ini sangat aneh tapi aku membelikanmu Penthouse di pesisir Thames, Mom yakin kau pasti akan sangat suka. Jadi kau tidak perlu menetap di sini lagi," ujar Blair dengan nada bersemangat pada kalimat terakhir yang ia ucapkan.

Skyla berhasil dibuat terkejut akan perkataan Ibunya itu. Dirinya bahkan langsung bertanya-tanya, mengapa Blair membelikan sebuah penthouse untuknya dan menyuruhnya untuk tinggal di sana?— Jadi dia harus meninggalkan rumah Harry?

Padahal awalnya, Blair sendiri yang mengatakan jika ia akan aman di kediaman Harry, daripada di sebuah apartemen atau asrama kampus.

"Aku akan sendirian tinggal di sana?" tanya Skyla memastikan.

"Mom akan mempekerjakan beberapa pelayan untuk membantumu," jawab Blair.

Skyla tak menjawab dan hanya terdiam. Memikirkan lagi perkataan Ibunya yang ia pastikan tidak salah untuk di dengar.

Seharusnya— ia senang, karena itulah yang diinginkannya saat awal-awal tinggal di sini.

"Ada apa? Kau tidak ingin pindah?" tanya Blair yang seakan tahu jawaban Skyla dari raut wajahnya. Blair tahu bahwa putrinya itu sudah menjatuhkan perasaannya pada Harry dan mungkin enggan untuk meninggalkan rumah ini. Naluri seorang ibu tidak akan salah, meskipun gadis di sebelahnya bukan anak kandungnya, tapi ia yang merawatnya sejak kecil.

Skyla menggeleng pelan, "Bukan begitu, Mom tapi—" Skyla menjeda perkataannya dan kembali berpikir. Sulit baginya untuk meninggalkan rumah ini, tapi di sisi lain, itu keputusan yang terbaik untuk melupakan Harry.

"Tapi apa?" Blair bertanya untuk memastikan jawaban Skyla.

Skyla berusaha tersenyum dan menggeleng, "Tidak, tidak jadi. Aku akan suka pindah ke penthouse, pasti akan lebih nyaman."

Dengan berat hati, Skyla harus mengatakannya. Tidak tahu apa ia akan nyaman di tempat tinggal barunya nanti atau tidak, yang pasti, setidaknya ia berusaha untuk menetralisir perasaannya.

Lagipula ia tidak bisa tinggal di sini mengingat dirinya masih sangat rentan, begitu juga dengan Harry. Ini menjadi kesempatan yang sangat besar baginya untuk melupakan Harry, semakin jarang mereka bertemu, semakin mudah bagi Skyla untuk melupakan pria itu.

Blair tersenyum puas, "Baiklah, kurasa kita tidak perlu menunda-nunda lagi, kau akan pindah besok," ujar Blair yang berhasil membuat Skyla terkejut bukan main.

UNCLE [H.S]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang