Chapter 48

768 61 51
                                    

[Don't forget to leave your Vote and Comments, Dear❤️]

"Pemeriksaan dilakukan di kepolisian Metropolitan London, Hardin Scott, selaku a--"

Seketika gadis itu langsung mematikan tayangan televisi di hadapannya. Ia muak dan memutuskan untuk kembali menyusun segala pakaian yang telah dikumpulkannya ke dalam koper. Skyla berjanji bawa ia akan pergi dari London ke manapun itu bersama Harry. Ia tidak peduli akan apapun lagi. Ia mencintai Harry dan itu yang akan ia lakukan-- kabur dan meninggalkan segalanya.

Skyla sadar jelas bahwa tingkahnya bisa dikatakan sangat bodoh, tetapi setidaknya ia mengikuti hatinya. Ia akan pergi bersama orang yang dicintainya.

Hanya tinggal menghitung beberapa jam lagi dan Harry akan datang' pikirnya.

Jam menunjukkan pukul 1 siang, itu berarti ia tinggal menunggu selama 3 jam sampai Harry datang. Ia juga sudah menyiapkan satu koper berisi beberapa pakaiannya yang berhasil ia susun dengan rapih, kini tinggal satu koper lagi yang akan ia isi dengan sisa pakaian lainnya dan mungkin beberapa camilan di kulkas.

Ya, sisa beberapa jam lagi dan setelah itu ia tidak perlu mengkhawatirkan lagi perkara resiko ancaman dari Arthur yang mungkin akan datang menghampirinya dan Harry.

Setelah selesai memasukkan semuanya ke dalam koper, Skyla beralih untuk merebahkan tubuhnya sofa, mengatur napasnya dan berusaha untuk mengosongkan pikirannya. Namun tetap saja, itu sulit baginya. Terlalu banyak yang berlalu lalang di pikirannya, salah satunya pertanyaan mengenai tujuannya setelah pergi dari sini.

Kemana dirinya akan pergi bersama Harry? India? Turki? Irlandia?

Apa yang akan ia lakukan dengan kuliahnya? Transkrip nilainya pasti mustahil untuk dilakukan.

Bagaimana dengan masa depannya?

Skyla mengumpat sendiri dan berusaha untuk memikirkannya atau jika tidak ia akan meragukan keputusannya dan berujung gila sendiri. Semuanya akan baik-baik saja' itulah kata Harry dan ia mempercayai pria itu sepenuhnya. Mereka berdua akan pergi dari sini dan hidup bahagia.

Setidaknya itu yang ia harapkan.

🍉

Ting!

Bunyi itu kembali muncul, sudah kesekian kalinya dan kali ini berhasil membangunkan gadis yang tengah tertidur di atas sofa dengan posisi yang membuat punggungnya pegal ketika ia beranjak berdiri.

Dengan cepat, Skyla berjalan menuju pintu dan hendak membuka pintunya, ia kembali memastikan bahwa saat ini benar-benar jam 4 sore. Jam digital berbentuk persegi panjang di tertempel di sisi kanan tembok menunjukkan pukul 4:07.

Tanpa ragu dan tak berniat mengintip siapa yang datang, Skyla membuka pintunya, mengharapkan sosok Harry yang dinantinya akan muncul di depan pintu-- menciumnya dan segera membawanya pergi dari sini.

Namun, ekspetasinya salah.

Bukannya Harry yang ada di hadapannya, melainkan Ibunya---

Ya, Blair. Wanita itu berdiri di depannya dengan wajah khawatir yang sengaja di tutupi dengan senyum palsu khas seorang Blair Styles yang memang begitu pandai menyembunyikan perasaannya.

UNCLE [H.S]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang