Chapter 20

1.3K 112 22
                                    

[Don't forget to leave your Vote and Comments, Dear❤️]

Atmosfer di rumah besar sore itu menegang. Harry baru saja membanting vas bunga di hadapannya. Kedua perempuan di dekatnya bereaksi berbeda, yang satu terlihat frustasi dalam tangisnya dan yang lainnnya hanya bisa memejamkan matanya, berusaha untuk menenangkan diri. Berharap keadaan akan membaik.

"Jadi sekarang bagaimana?"

Harry bersuara parau setelah memarahi dirinya sendiri karena telah mengetahui fakta menyakitkan itu.

"Apa kau juga akan menutupi semua ini sampai hari kematianmu nanti? Dan kami semua akan bertingkah layaknya orang tolol yang menangisimu pergi karena penyakit sialan itu?!" Harry kembali naik pitam. Wajahnya memerah, urat lehernya menonjol yang menunjukkan bahwa ia benar benar marah.

Perempuan yang dimaksudnya itu membuka mata perlahan dan menatap putranya itu dengan nanar, "Lagipula jika kuberitahu kalian, siapa yang akan peduli? Blair? Gemma? George? Oh— atau kau? Tidak ada yang pernah menanyakan kabarku dan tidak ada yang peduli. Jadi untuk apa aku memberitahu kalian?" ketus Anne yang membuat Putranya itu berhasil terdiam.

Semuanya terdiam dan keheningan terjadi.

Tak lama Kemudian, suara dentingan ponsel Skyla mengalihkan pandangan Harry, "Hubungi Blair," perintah Harry yang membuat Skyla mengangguk dengan cepat tanpa menghiraukan notifikasi dari dentingan itu.

Gadis itu segera menghubungi ibunya dengan cepat dan tak lama kemudian seseorang menjawab panggilannya di seberang sana.

"Halo sayang?— Mom sedang ra—" Harry segera merebut ponsel itu dar Skyla.

"Persetan dengan rapatmu, Blair! Segera ke London jika kau masih seorang manusia yang waras," teriak Harry di ponsel yang membuat Anne dan Skyla menatap pria itu dengan ngeri.

"Apa maksudmu?"

"Pulang ke London, sekarang!" perintah Harry lagi.

"Ada apa sebenarnya? Aku tidak bisa. Pencalo—"

"Fuck you, Blair! Kau membuang Skyla di sini dan bahkan kau tidak akan pernah peduli jika Ibumu mengidap kanker."

"Apa?!"

"Lanjutkan saja rapat sialanmu itu."

Harry mematikan ponselnya dan memberikannya pada Skyla. Harry tidak akan terlalu berusaha keras untuk berbicara dengan Blair mengenai keadaan, mengingat wanita itu memang keras.

"Hubungi Gemma," lanjutnya lagi.

"Blair tidak akan peduli, tapi ia akan peduli jika sekretarisnya di gedung putih jatuh sakit karena deman," ketus Anne yang membuat Skyla menelan ludahnya dengan sulit.

Kata-kata itu begitu menohoknya. Blair adalah ibunya, mendengar hal tersebut yang dibarengi dengan tindakan ibunya yang memang tak acuh pada keluarga ini juga membuat hatinya hancur.

Tangan Skyla bergerak dengan gemetar menekan nomor Gemma yang memunculkan nada sambung dan langsung memberikan ponselnya pada Harry.

"Halo?"

"Ini Harry. Pergilah ke London, ada yang penting. Kau mengenalku."

"Sesuatu terjadi?"

"Sesuatu yang buruk. Hubungi George juga, suruh ia ke London sekarang."

"Aku akan kesana. Tapi apa kau bisa menjelaskan padaku apa yang terjadi? Kau tidak akan membuatku gelisah selama penerbangan,kan?"

"Rumit, Gem. Aku serius"

UNCLE [H.S]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang