Chapter 2

2.2K 136 14
                                    

[Don't forget to leave your Vote and Comments, Dear❤️]

"Halo," sapaku dengan gugup dan berusaha mengabaikan tubuhnya yang kelewat sempurna itu. Kelsey pasti akan gila jika ia ikut bersamaku.

"Selamat datang dirumahku, jalang kecil."

sorry?

"Mengejutkan, ya?" Kali ini pria itu duduk di atas sofa dengan kakinya yang ia angkat keatas meja. Pandangannya menelusuriku dengan penuh ketidaksukaan.

who the hell is this guy?

"Dia pamanmu, Skyla," ujar austin sedikit ragu disebelahku yang kini berjalan untuk duduk tak jauh dari tempat pria itu.

Apa dunia ini bercanda? Pamanku seorang pengacara, setidaknya ia pasti bukan spesies gila seperti pria dihadapanku.

"Oh namanya skyla? jelek sekali."

apa apaan dia?!

"excuse me?" ujarku penuh keheranan yang membuat pria itu beranjak dan berjalan mendekatiku. Sontak aku sedikit mundur.

"Oke skyla, aku harry, pamanmu dan aku benci basa basi jadi langsung saja kukatakan padamu, jangan berlagak seperti ratu disini. Kau hanya menumpang jadi jangan bertingkah, mengerti?" jelas pria dihadapanku yang menyebut dirinya sebagai pamanku.

Apa aku salah masuk rumah? ekspetasiku akan paman Harry tidak seperti pria yang kuhadapi sekarang ini. Kukira Paman Harry adalah seseorang yang berwibawa dan berakhlak, namun lihat pria dihadapanku ini—ia bahkan terus melantur berkeliaran sambil bertelanjang dada dan sepertinya ia sedang mabuk berat.

"Kau mengerti atau tidak?!" bentaknya di depan wajahku yang membuatku terkejut dan segera menganggukkan kepalaku.

Yatuhan, pria ini mengerikan

"Harry, cukup."

Kini austin menghampiri harry dan berusaha membawanya pergi dari hadapanku, "maafkan dia skyla, terkadang Harry memang suka seperti ini," tambahnya lalu berlalu begitu saja. Sedangkan aku disini berdiri dengan seribu pertanyaan yang memutari otakku tentang pamanku yang satu itu.

Mengapa aku tidak pernah mengingatnya?

🍉🍉🍉

Pandanganku hanya terpaku pada makanan dihadapanku tanpa berani sedikitpun menatap Paman Harry di depanku yang sedang menyantap sarapannya. Berbeda dengan kemarin malam, kali ini ia memakai setelan formal dan sikapnya luar biasa dingin hari ini. Ia tak bicara apapun seakan eksistensiku tak dianggap.

Kurasa tinggal disini adalah kesalahan, tidak seharusnya aku disini.

"Ehmmm—Paman Harry, apa ka—"

"Harry. Just harry." selanya ketus, sebelum aku menyelesaikan perkataanku yang membuatku semakin ngeri untuk berbicara dengannya.

Ya, aku hanya perlu memanggilnya harry, panggilan Paman adalah hal teraneh untuknya mengingat wujudnya yang kelewat sempurna dan ia masih terlihat muda.

UNCLE [H.S]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang