[Don't forget to leave your Vote and Comments, Dear❤️]
Harry menekuk dan mengangkat salah satu kakinya untuk menumpu di atas kakinya yang lain. Pandangannya menatap tajam ke arah pria tua di hadapannya. Suasana siang itu begitu mengejutkan baginya, termasuk bagi seluruh makhluk yang ada di firmanya.
Arthur Scott baru saja mengunjungi Harry di kantornya dan pria itu sendiri sudah mengetahui tujuannya, hanya ia tak menyangka akan mendadak seperti ini.
Dan di sinilah pria itu, duduk dengan senyum bersahabat yang tidak akan pernah berubah sekalipun oleh keadaan, beserta dengan setelan jasnya yang nyentrik dan rambut klimisnya.
Dalam pikiran Harry, Arthur mungkin akan mengatur pertemuan mereka di suatu tempat yang terpencil dan mencekam. Namun nyatanya, pria itu datang dengan sumringah di wajahnya, menawarkan kekuasaan, uang dan segalanya agar mencegah rencana Harry untuk menjadi pengacara Tessa.
Ya, Harry dan pemikiran gilanya sempat berwacana akan menjadi pengacara Tessa.
"Sir Brian Doyle baru saja mengundurkan dirinya dari tugas kerajaan, posisi untuk penasihat kerajaan diganti oleh orang yang tidak terlalu berkompeten sekarang, aku bisa membuatmu ada di sana."
Harry mengernyitkan dahinya lalu tertawa sinis, "Aku tak butuh kekuasaan atau uangmu, Tuan Scott."
"Aku tau kau sudah melihat banyak kekotoran di monarki, makanya aku datang dengan damai ke sini." Pria itu menatap sekilas setelan berwarna hijau yang ia kenakan lalu kembali menatap lawan bicaranya, "Kau tak lihat penampilan baruku?" tambahnya berusaha mencairkan suasana.
Harry tak terpancing oleh Arthur. "Aku memang melihat banyak, tapi tidak pernah terlibat salah satunya."
"Maka kau akan terlibat. Karirmu terlalu luar biasa untuk disia-siakan nantinya begitu saja olehku," remeh Arthur dengan nada jenaka yang berhasil membuat Harry memicingkan matanya.
Persetan dengan karirnya, Harry juga memikirkan Skyla.
Ia tidak bisa menerima Hardin berkeliaran di luar sana. Namun di sisi lain, resikonya luar biasa berat, Arthur bisa saja melenyapkan mereka berdua tanpa jejak.
"Putramu hampir membunuh Skyla," ketus Harry yang kini tak lagi menatap Arthur.
"Tapi kau berhasil menolongnya dan putraku tidak jadi melakukan hal yang tak diinginkan itu-- bahkan olehku sendiri."
"Dia membunuh dua orang. Dua orang! Lalu kalian membebankannya pada seorang wanita dan kalian mengancamnya, Tuan Scott!" bentak Harry yang masih berusaha untuk menahan emosinya agar tidak meledak-ledak yang nantinya berujung pada tinjuan keras dari kepalan tangannya yang sudah bersiap untuk menghantam Arthur dari balik meja kerjanya.
"Dia terlibat dan pantas untuk itu," balas Arthur tajam. Sumringahnya telah hilang sejak Harry menolaknya di tawaran pertama.
"Lalu Hardin tidak pantas untuk itu?"
"Ia akan mendapatkan hukuman tersendiri dariku."
Harry kembali menatap pria itu, "Oh! Setidaknya namamu tidak tercemar, begitu'kan?"
"Kurang lebih begitu," aku Arthur yang membuat Harry berdecih dan menurunkan kakinya lalu menegakkan posisi duduknya.
"Ini penawaranku yang terakhir, Tuan Styles, apa yang kau inginkan agar semua ini selesai? Aku tau kau cukup pintar untuk mengambil keputusan yang tepat."
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCLE [H.S]✔️
Fiksi Penggemar(SELESAI) Blair styles adalah salah satu pejabat politik ternama di Washington D. C. Namun karirnya hampir berakhir karena putrinya sendiri, Skyla Styles yang terjerat gosip skandal dengan dosen di universitas nya. Hal tersebut membuat Skyla hampir...