[Don't forget to leave your Vote and Comments, Dear❤️]
—
Kejadian kemarin pagi membuat Skyla begitu terguncang. Gadis itu bahkan tidak kuat lagi untuk menelan makanannya. Rasanya berat.
Pandangannya teralihkan pada jendela kamar yang menampakkan langit di luar sana. Ia bahkan memutuskan untuk sarapan di kamarnya agar bisa menghindari wajah Harry. Dirinya bahkan berjanji untuk tidak melihat wajah pria itu lagi. Tapi ia tau itu takkan mungkin. Skyla hanya takut akan perasaannya yang tak wajar justru semakin tumbuh.
"Kau belum menghabiskan makananmu?" tanya Gemma yang sedari tadi hanya menatap Skyla yang begitu kosong.
"Akan kuhabiskan," balas Skyla pelan tanpa menatap Gemma di ujung pintu.
Gemma berjalan mendekati Skyla, ia duduk di pinggiran tempat tidur dan mengelus lembut rambut keponakannya itu, "Kau tidak apa-apa? Sejak kau pulang pagi itu bersama Harry, kau berbeda, apa ia melakukan sesuatu padamu?" tanya Gemma khawatir.
Gemma memang selalu peka dengan perasaan setiap orang di dekatnya.
Perkataan Gemma membuat perasaannya sakit. Ia kembali mengingat kejadian pagi itu.
Skyla membayangkan jika Gemma mengetahuinya. Apa dia akan marah?
Skyla tidak bisa menelan semuanya sendirian. Gadis itu butuh pendengar sekaligus penasihat yang baik dan Gemma adalah orang yang tepat. Tapi apakah dirinya akan tetap bereaksi sama jika mengetahui hal gila yang telah terjadi antara dirinya dan Harry? Skyla rasa tidak.
Bagaimanapun Harry adalah saudara laki-lakinya dan dirinya adalah keponakannya. Gemma pasti akan ikut frustasi.
Skyla memilih untuk diam. Gadis itu tersenyum. Tepatnya tersenyum paksa untuk menutupi kekacauan pikirannya.
"Aku sangat baik, Gemma," jawab Skyla berbohong.
Gemma masih terlihat khawatir, "Kau yakin?" tanyanya lagi. Skyla mengangguk dengan yakin, "Hanya masalah tugas kuliah yang menumpuk. Tenang saja," balas Skyla berusaha meyakinkan bibinya itu.
"Baiklah, jika ada sesuatu terjadi, jangan segan beritahu aku."
Gemma bangkit dari duduknya, "Jangan lupa juga, habiskan makananmu," lanjutnya lalu pergi meninggalkan Skyla yang meratapi kepergian Gemma dari kamarnya.
Gadis itu menyingkirkan meja kecil yang menjadi alas dari makanannya dan meletakkan nya di atas ranjang. Skyla beranjak dari ranjangnya dan memutuskan untuk bersiap-siap pergi ke kampus.
Sebenarnya, ia tidak punya kelas hari ini, kelasnya sudah terlewat kemarin. Tapi ia bisa mati kebosanan jika terus berdiam diri di kamar. Setidaknya jika ia pergi ke kampus, ia bisa menghindari Harry dengan sukses, gadis itu tidak akan melihat wajah pria itu hari ini.
Setelah selesai membersihkan tubuhnya di kamar mandi, ia memilih kaus berlengan pendek yang dibalut dengan cardigan dan celana Jeans bermodel cutbray serta Flat shoes berwarna hitam. Seusai siap dengan penampilannya, gadis itu ke luar dari kamarnya dan tidak menemukan siapapun ketika ia turun ke bawah.
Skyla mengabaikan keadaan sekitar dan segera ke luar dari rumah.
"Bryan," panggil Skyla pada Bryan yang siap sedia di pos penjaga untuk menjadi supir bagi penghuni rumah ini.
Pria yang bisa dikatakan cukup tinggi itu menghampiri Skyla, "Ada yang bisa saya bantu, Nona Skyla? Kelihatannya anda akan pergi." Bryan berucap dengan sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCLE [H.S]✔️
Fanfiction(SELESAI) Blair styles adalah salah satu pejabat politik ternama di Washington D. C. Namun karirnya hampir berakhir karena putrinya sendiri, Skyla Styles yang terjerat gosip skandal dengan dosen di universitas nya. Hal tersebut membuat Skyla hampir...