Chapter 22

1.1K 96 13
                                    

[Don't forget to leave your Vote and Comments, Dear❤️]

"Apa kau yang menulis surat itu?"

Aku menggigit pelan bagian dalam mulutku sembari menunggu reaksi Harry yang benar-benar membuatku hampir mati ketakutan. Entah takut mengetahui jawaban sebenarnya atau takut akan lontaran pertanyaanku yang begitu bodoh.

Harry menyipitkan matanya, "Surat apa?"

Astaga, mengapa ia masih bertanya?!

"Ehmm— surat di rumah Anne, saat kita berkunjung ke Holmes Chapel," jelasku yang membuatnya sedikit terkejut, "Siapa yang mengatakannya?" tanyanya menyelidik.

"Jadi kau benar-benar menulisnya?" tanyaku dengan meninggikan suara. Untuk apa ia menanyakan siapa yang memberitahuku? Ia tinggal menjawab ya atau tidak.

Harry mengalihkan wajahnya dariku dan mengerucutkan bibirnya, "Jadi itu benar?" Tanyaku yang tak percaya setelah melihat reaksi Harry yang hanya terdiam.

"Harry, jawab aku!"

Kali ini ia kembali menatapku, "Siapa yang mengatakannya?" nada bicaranya begitu dingin dan menusuk.

"Itu tidak penting— aku hanya memastikan, kau yang menulisnya atau bukan? Lagipula mengapa kau langsung membakarnya? Kau takut aku tau jika sebenarnya—"

"Lagipula apa pentingnya jika aku yang menulisnya?" selanya sebelum aku berhasil menyelesaikan kalimatku. Aku bukan ahli psikologis tapi aku bisa melihat Harry menyembunyikan rasa khawatir di balik wajahnya. Ia menanggapiku begitu tenang namun ada sesuatu di balik sana.

"Aku tidak tau, tapi— ah aku jadi canggung jika surat itu benar benar kau tulis untukku."

"Mengapa kau bisa menyimpulkan itu?"

"Kau selalu memanggilku Pumpkin,kan?"

Harry terdiam sejenak, "Kau tau dari siapa?"

"Sudah kubilan itu tidak penting. Jawabannya ya atau tidak?"

Harry berdecak kesal, "Kau tau Skyla, aku manusia yang anti berbohong." Harry meletakkan kedua tangannya di saku sweatpantsnya dan berjalan keluar kamar meninggalkanku.

Oh! Dia benar-benar menulis suratnya. Seorang Harry Styles pernah menyukaiku.

Spekulasiku tidak salah.

🍉🍉🍉

"Kau tau, aku memperhatikanmu sejak tadi di sini dari jendela kamar," ujar Gemma yang tiba-tiba muncul di sebelah gadis yang tengah terduduk sembari merendam setengah kakinya di kolam renang, "Kau terlihat tidak baik-baik saja." Lanjut Gemma yang membuat Skyla tersenyum tipis padanya dan menjatuhkan kepalanya lemah dipundak Gemma yang kini sudah terduduk di sebelahnya.

"Aku besok akan ujian susulan." Skyla menunjukkan buku di tangannya, "Kau lihat buku-buku ini," lanjutnya. Gemma hanya terkekeh pelan dan mengusap pelan rambut gadis itu, "Kau gadis yang pintar, sebuah ujian tulis tidak mungkin jadi penyebab kemurunganmu," ujar Gemma seakan mengetahui isi pikiran Skyla.

UNCLE [H.S]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang