"Biy, kok lama bener?" terdengar suara Amanda dari balik pintu toliet.
Hah, kok ada suara Amanda. Gua melihat sekeliling dan baru tersadar gua bukan di toilet kantor. Dimana gua? Apa gua bener-bener kembali?
"Biy, Biy," panggil Amanda lagi.
"Iya biy sebentar," jawab gua.
Biy itu artinya Baby, panggilan sayang gua dengan Amanda waktu SMA. Sebelum keluar, gua berkaca di kaca toilet dan ternyata wajah gua kembali seperti waktu gua SMA. Jantung gua tiba-tiba berdegup kencang dan dada gua terasa sesak.
'Ini beneran?' pertanyaan yang kembali timbul di benark gua.
Gua cubit tangan dan tampar pipi gua buat buktiin kalo ini adalah mimpi, ternyata terasa sakit, berarti ini beneran nyata. Sebelum akhirnya kembali, gua memikirkan sebuah tempat, kafe tempat gua dan Amanda biasa menghabiskan waktu berdua. Sekarang gua berada di toilet kafe dengan Amanda yang menunggu di luar.
Dengan menarik nafas panjang akhirnya gua memutuskan untuk membuka pintu kamar mandi dan keluar. Gua cari tempat Amanda duduk, ketemu. Amanda duduk di kursi yang bersebelahan dengan jendela. Dari tempatnya duduk, kita dapat melihat orang ataupun kendaraan yang hilir mudik, di tengah kota Bogor.
Gua memandang wajah cemberut Amanda, yang kesal karena telah menunggu lama. Wajah Amanda masih sama seperti wajah yang selama ini muncul dalam mimpi gua. Kecantikan yang membuat gua terlena, bahkan membuat gua tak dapat membencinya, setelah apa yang dilakukan.
Amanda yang menyadari gua terus menerus memandang wajahnya merasa mulai risih. Dia yang dari tadi hanya diam, ngambek gak mau ngomong, akhirnya buka suara.
"Kamu kenapa sih biy? Udah tadi di toilet lama banget sampai setengah jam, terus sekarang cuma duduk dan ngeliatin aku doang, gak ngomong apa-apa," ucap Amanda kesal.
Gua yang masih belum bisa mencerna kejadian ini di otak gua, gak bisa ngomong apa-apa. Jadi gua cuma bisa termangu tanpa kata-kata.
'Apakah ini beneran Amanda? Atau hanya proyeksi dari alam bawah sadar gua?' pertanyaan itu terus berulang-ulang datang di dalam pikiran gua.
"Biy...." rengek Amanda sambil mencubit tangan gua.
Sakit, berarti beneran nyata ya.
"Iya biy," jawab gua yang sudah mendapatkan kesadaran gua kembali.
"Kamu kenapa dari tadi aneh banget?" tanya Amanda lagi.
"Aku kayaknya lagi gak enak badan deh. Kita pulang aja yuk," jawab gua berbohong.
"Masa sih, sini coba mana dahimu," ucap Amanda sambil merasakan panas di dahiku.
Jantung gua kembali berdetak kencang, bahkan tak terkendali. Gua turunkan tangan Amanda. Hangat, tangan Amanda terasa begitu hangat. Gua benar-benar memegang tangan Amanda. Amanda yang biasa hanya bisa dibayangkan, saat ini benar-benar nyata ada di depan, bisa berbicara, bahkan bisa disentuh.
"Dahimu gak panas kok biy. Tapi kalau kamu mau pulang hayuuk lah. Kamu lagi aneh banget hari ini," ucap Amanda.
Akhirnya kami keluar dari kafe itu. Setelah aku mengantarkan Amanda pulang ke rumahnya. Aku pun pulang ke rumah dan langsung masuk ke kamar.
Hari ini aneh banget. Semalam gua mimpi bahwa gua diberi kekuatan untuk kembali ke masa lalu, siangnya di marahin pak bos, dan sorenya gua ketemu Amanda di masa lalu, terus sekarang gua berbaring di rumah, dengan ibu yang belum pulang, karena masih kerja.
"Aneh banget," gumam gua dalam hati.
Gua memejamkan mata membayangkan hari yang aneh ini. Tiba-tiba terdengar kembali suara di kepala gua.
"Kamu harus mengambil jalan yang berbeda."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali (END) (SELESAI)
RomanceLife Must Go On. Hidup harus terus berlanjut, tetapi Arya terus terjebak pada masa lalu. Hingga dia memiliki kesempatan untuk kembali dan merubahnya, dia terus menerus kembali untuk merubah hidupnya. Dia berharap menjadi sempurna, tetapi dibalik it...