EFS

12 4 1
                                    

Lima tahun berlalu, kami berlima lulus dari kampus UJeK dengan nilai yang pas-pasan, tapi semua orang tahu, kami lebih berhasil daripada teman-teman lain yang lulus dengan nilai hampir sempurna. Bahkan ayahnya Rifa tidak lagi protes soal kesibukan anaknya, nilai yang pas-pasan, dan gagal meraih predikat cumlaude di kampus, justru sekarang teman-teman yang cumlaude itu banyak yang bekerja kepada kami.

Modal yang diinvestasikan Sinarmba terus bertumbuh, bahkan sekarang ENTRING berkembang menjadi sebuah perusahaan dengan nama PT. ENTRING Food Services sudah mencapai level Ponies dalam dunia start up, dengan valuasi di atas 100 Milyar. Banyak para ahli bisnis yang berkata jika start up sudah melewati titik rawannya yaitu level ponies, maka start up itu akan terus berkembang bahkan bisa mencapai unicorn atau decacorn.

Keberhasilan ini bukan tanpa konsekuensi. Kepemilikan kami pada ENTRING terus menciut hingga sekarang hanya 5% dan pak Ono 8%, tetapi dengan jumlah segitu kami masih menduduki jabatan dewan direksi dan masih mengambil keputusan dalam setiap kebijakan yang akan dilakukan oleh ENTRING.

ENTRING sudah berkembang begitu pesat, melayani katering-katering di perkantoran, di pernikahan, hingga di event-event konser di seluruh kota-kota besar di Jakarta. Ini semua berkat Sinarmba, mereka bukan hanya melaukan investasi, tapi membuka jalan bagi ENTRING. Seluruh kantor dalam imperium bisnis Sinarmba menyediakan makan siang yang dilakukan oleh ENTRING. Gedung-gedung yang mereka sewakan juga memberikan diskon khusus jika menggunakan ENTRING sebagai jasa katering. Itulah yang membuat ENTRING sebesar ini hanya dalam waktu yang singkat.

Menjadi pembisnis yang terbilang sukses dan uang yang banyak memang dapat membuat seseorang lupa diri, tak terkecuali kami. Yanti yang selama hidupnya tinggal di kampung dan jauh dari gemerlapnya kota Jakarta, ketika ENTRING berhasil dan memiliki banyak uang, dia ingin mencoba semua yang belum dia coba dahulu. Johan mengajaknya mendekati kehidupan malam.

Awalnya mereka hanya mencoba minum di bar atau diskotik, tapi lama-kelamaan mereka mulai mencoba obat-obatan. Obat-obatan itu mereka dapat dari seseorang yang menawari mereka dan mengatakan bahwa obat ini dapat membuat mereka bisa kerja terus tanpa merasa lelah, bernama kokain. Satu kali Yanti dan Johan coba mereka memang terlihat kuat bagai kuda, bahkan mereka berdua mencoba menawarkan kami, tapi kami menolak. Mereka tak sadar efek apa yang akan mereka dapatkan nantinya.

Lain Yanti dan Johan, lain lagi dengan Akbar. Dia memang tak tergiur dengan dunia malam, tetapi dia mudah saja berpindah pelukan dari satu wanita ke wanita lain. Dahulu Akbar ini tak ada wanita yang ingin dekat dengannya, karena kulitnya yang hitam legam dan wajahnya yang tidak enak di pandang. Sekarang dengan uang yang dimilikinya, banyak wanita yang mau padanya, bahkan jika tak ada yang mau dia dapat dengan mudah membayar seorang wanita untuk menemani dirinya.

Inilah yang menyebabkan gua dan Rifa menjadi benteng bagi mereka. Gua yang telah hidup lebih lama dan mempunyai pengalaman yang lebih banyak tak mudah tergiur dengan hal semacam itu dan Rifa yang terlindung berkat agamanya yang kuat. Awalnya kami berdua merasa itu urusan mereka masing-masing, tapi lama kelamaaan kami berdua mulai jengah.

"Kita harus ngomong sama mereka," ucap Rifa.

"Gua juga tau. Kita berlima itu udah kayak saudara saat membangun ENTRING ini, masa pas udah berhasil mencari masing-masing, tapi gimana cara ngomongnya?" tanya gua.

"Kita pakai alasan perusahaan ini."

Kembali (END) (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang