"Hei Arya! Lo bisa kerja yang bener gak sih!" bentak bos.
"Tapi pak, ini kan sudah saya buat sesuai permintaan bapak," jawab gue membela diri.
"Jadi menurut lo, gua yang salah?" tanya si bos dengan berteriak.
Gue pun nunduk, berhadapan dengan bos yang bullying kayak gini, emang gak bisa dilawan. Kita cuma bisa minta maaf dan berlalu pergi, dilawan pun juga percuma, sudah pasti kita yang bakal kalah. Kalau kita ngelawan nih ya, kita bakalan diblacklist, cuti dipersulit dan karir pun bisa dihambat, jadi mending diam aja dah.
"Maaf pak, saya yang salah. Akan saya segera perbaiki pak," jawab gua merendah.
"Nah gitu dong. Cepet ya, gua tunggu!" perintah si bos, seraya memberikan berkasnya.
'Bos tai,' maki gua dalam hati.
Bos gua itu emang tai. Dia dari awal yang memberikan perintah yang salah, dia pula yang menyalahkan gua, tapi mau gimana lagi, namanya juga kerja sama orang, harus terima resiko dimaki-maki kayak gini. Sebenarnya sikap dia yang kayak gitu, supaya bikin orang-orang di sekitarnya takut, buktinya dia maki-maki gua, ngatain gua bego, tetapi tetap aja orang yang diandelin sama dia itu ya gua.
Sore hari gua pulang ke rumah gua. Gua tinggal di Bogor, gua harus naik kereta dari tempat kerja gua ke Bogor bisa sampai 3 jam. Jadi gua bisa sampai rumah jam 8 malem dan harus berangkat lagi jam 5 pagi. Kenapa gua gak kost?
Mahal euy. Harga kostan di daerah tempat kerja gua bisa sepermepat gaji gua, belum makannya. Jadi mending gua pulang ke rumah sendiri aja.
Oh iya kenalin nama gua Arya Pangestu. Gua kerja di perusahaan swasta di Jakarta. Umur gua 25 tahun. Kayak pemuda-pemuda seumuran gua lainnya, gua tuh lagi menghadapi apa yang dinamakan quarter life crisis, membandingkan apa yang udah gua capai dengan pencapai-pencapaian yang udah temen-temen gua dapatkan.
Sepanjang jalan saat gua naik kereta dari tempat kerja gua ke rumah, gua buka sosmed, bolak balik dari instagram, facebook, twitter, balik lagi ke instagram, saking lamanya perjalanan gua di kereta. Pas gua buka instagram, gua ngeliat foto-foto temen-temen gua. Ada yang nerusin kuliah di luar negeri, ada yang udah nikah, dan ada yang udah mulai buka usahanya sendiri. Apalah gua ini, udah tinggal masih sama orang tua, kerja jadi babu, masih jomblo lagi, padahal kalo dibandingkan, orang-orang itu gak ada apa-apanya dibandingkan sama gua waktu SMA dulu, tetapi hidup mereka lebih sukses daripada gua.
Di tengah lamunan gua, tiba-tiba ada WA masuk.
"Arya, ikut reunian gak lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali (END) (SELESAI)
Storie d'amoreLife Must Go On. Hidup harus terus berlanjut, tetapi Arya terus terjebak pada masa lalu. Hingga dia memiliki kesempatan untuk kembali dan merubahnya, dia terus menerus kembali untuk merubah hidupnya. Dia berharap menjadi sempurna, tetapi dibalik it...