Seminggu setelah aplikasi ini di launching atau 3 hari sejak pertemuan terakhir kami, kami mendapatkan 22 orang ibu-ibu yang bersedia menjadi penyedia makanan di ENTRING. Jadi sekarang terdapat total 25 orang ibu-ibu yang awalnya berjumlah 3. Jumlah makanan yang kami mampu sediakan pun meningkat dari awalnya hanya berjumlah 150 makanan, sekarang bisa menyediakan 1500 makanan. Tak ada lagi pengguna jasa ENTRING yang tidak kebagian makanan.
Perkembangan total unduhan pun meningkat yang awalnya sempat tersendat, karena kurangnya jumlah makanan. Sekarang total pengguna mencapai 5.000 orang dengan total pengguna aktif harian mencapai 1200 orang. Sekarang bukan hanya dari Fakultas Ilmu Komputer saja yang menggunakan ENTRING, tapi dari hampir sebagian mahasiswa UJeK.
Perkembangan aplikasi ENTRING begitu pesat, persis seperti yang diucapkan oleh pak Ono. 5000 pengguna berlipat ganda menjadi 10.000 pengguna hanya dalam waktu dua minggu, tapi yang berbeda kali ini kita tidak perlu lagi repot-repot mencari ibu-ibu penyedia makanan. Semenjak mengetahui dahsyatnya pesanan makanan di ENTRING, banyak yang berbondong-bondong mendaftar sebagai penyedia.
Kami berlima memang belum memikirkan bagaimana cara mencari uang dari aplikasi ini, karena pada awalnya kami hanya memikirkan bagaimana membantu orang. Jadi ketika aplikasi ini telah banyak diunduh, kami menemui mentor kami, pak Ono, untuk meminta arahan darinya.
Seperti biasa ketika kami di ruangannya, pak Ono sedang sibuk dengan laptopnya. Pak Ono ini berbeda dengan dosen-dosen kebanyakan. Dia memiliki banyak proyek diluar, tetapi tidak pernah mengabaikan mengajar mahasiswanya. Oleh karena itu, di waktu sengganngnya beliau akan terlihat selalu sibuk dengan laptop dan handphonenya.
Pak Ono menyadari kedatangan kami dan mempersilahkan kami duduk, sementara dia menyelesaikan pekerjaannya. Kali ini hanya ada aku dan Rifa yang menghadap, karena yang tiga orang lainnya masih sibuk melayani permintaan menyadi penyedia makanan yang membludak.
"Ada yang bisa saya bantu, partner?" ucapnya sambil terkekeh.
Gua pun menggaruk kepala gua yang tak gatal begitu mendengar kata partner yang keluar dari mulut pak Ono. Meskipun keadaannya memang seperti itu, kami adalah partner pak Ono, tetapi tetap saja gua merasa sungkan mendengarnya.
Gua melirik pada Rifa yang mengangguk meyakinkan gua.
"Jadi begini pak. Seperti yang bisa bapak lihat sendiri, pengguna aplikasi ENTRING sudah banyak, total unduh mencapai 10.000 orang dengan pengguna aktif harian bisa mencapai 2.000-3.000 orang. Hal ini membuat kami berlima kewalahan untuk mengontrol perkembangan aplikasi tersebut, mulai dari pendaftaran penyedia, maintenance aplikasi, hingga mengatasi bug yang kadang sering muncul," jelas gua.
Pak Ono memperhatikan dengan seksama setiap detil kalimat yang gua ucapkan. Gua pun menarik nafas panjang, sebelum memulai pertanyaan yang menjadi pokok pertemuan kami hari ini.
"Untuk itu kami sebenarnya membutuhkan tambahan orang, tetapi sampai sekarang kami belum bisa mencari uang dari aplikasi itu. Jadi bagaimana menurut bapak?" tanya gua.
Pak Ono memandang kami berdua satu per satu, kemudian membuang pandangannya keluar jendela ruangan. Dengan tarikan nafas panjang, dia pun memulai kata-katanya.
"Kuliah kalian bagaimana? Masih kepegang?" tanya Pak Ono.
"Masih pak," jawab kami berdua serempak.
"Tetapi dengan kesibukan seperti ini, kesehatan kami yang mungkin terganggu pak," tambah gua.
"Saya sudah mengira aplikasi kalian akan berkembang besar, tetapi saya tidak menyangka akan secepat ini. Kalian jangan dulu uangkan aplikasi yang kalian buat, sekarang masih euphoria, kalau kalian uangkan, nanti penggunanya akan berkurang. Saya akan mencari investor lain untuk mengatasi masalah kalian," ucap pak Ono.
Kami pun mengangguk dalam.
"Tapi tentunya ini akan berpengaruh pada porsi kepemilikan kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali (END) (SELESAI)
RomanceLife Must Go On. Hidup harus terus berlanjut, tetapi Arya terus terjebak pada masa lalu. Hingga dia memiliki kesempatan untuk kembali dan merubahnya, dia terus menerus kembali untuk merubah hidupnya. Dia berharap menjadi sempurna, tetapi dibalik it...