SMA (2)

17 4 0
                                    

Hari demi hari terus berlalu di SMA. Tahun terakhir gua jadi terasa lebih menyenangkan setelah gua mengulangnya. Dahulu tahun terakhir gua lebih banyak dihabiskan bersama dengan Amanda hingga akhirnya dia mutusin gua dan gua jadi galau sendirian. Sekarang gua lebih banyak ngabisin waktu sama dua sahabat gua ini, Boris dan Roni.

Pelajaran SMA yang sudah gua pelajarin sebelumnya menjadi lebih mudah. Gua hanya cukup membaca buku satu atau dua kali untuk mengingat dan kemudian menjadi paham. Hal ini yang membuat Boris dan Roni sering dateng ke rumah minta gua ajarin. Tahun terakhir gua di SMA gua selesaikan tanpa punya pacar.

Mengenai Amanda, tak lama setelah putus dari gua, dia udah punya pacar baru. Meskipun waktu awal putus, dia nangis-nangis cerita ke temen-temennya kalau gua jahat banget dan gua jadi di cap playboy cap tikus, yang semena-mena sama cewek.

Setelah mengetahui bahwa hanya butuh waktu singkat bagi Amanda melupakan gua, gua jadi merasa bodoh banget, karena ga bisa move on dari dia sampai 8 tahun. Seaindainya gua tahu ini dari awal, mungkin gua gak bakal mengalami nasib sesial itu di masa depan dan gua gak perlu sampai kembali ke masa lalu untuk merubah nasib gua.

Saat ini gua dan temen-temen satu SMA lagi mikir mau nerusin kemana setelah SMA ini. Gua yang menjadi siswa dengan nilai tertinggi di sekolah, membuat gua mempunyai privilige untuk mendapatkan SNMPT undangan. Dengan nilai setinggi ini, gua bisa masuk universitas mana aja yang gua mau.

Mulai dari univeristas terkenal di Bogor, Universitas Jaket Kuning (UJeK) di depok, Universitas Biru (UBi) di Bandung, dan Universitas Ijo Lumut (UIL) di Jogja, semua pasti nerima gua. Sekarang hanya tinggal gua yang memilih mana yang terbaik untuk masa depan gua. Kali ini gua harus berhati-hati agar kejadian yang sudah gua lalui di masa depan tidak terulang lagi.

Gua dari dulu kan suka banget sama sains, khusunya fisika. Saking sukanya, gua sampai mencari segala penjelasan terhadap apapun yang terjadi di Bumi ini. Mulai dari kenapa awan berwarna biru dan sore hari berwarna jingga, bahkan cinta pun dapat dijelaskan. Setiap manusia kan memiliki gelombang otak yang berbeda-beda, ketika gelombang yang sama itu bertemu dan terjadi resonansi, maka timbulah percikan-percikan cinta, seperti itulah penjelasan tentang cinta menurut pandangan gua.

Jadi saking sukanya gua sama fisika, akhirnya gua memutuskan untuk memilih jurusan fisika dan kuliah di Universitas Biru (UBi) di Bandung. Universitas disana gua pilih, karena memiliki dosen-dosen dibidang sains yang mumpuni dibandingkan universitas lain di Indonesia.

Sementara itu temen-temen gua memilih jalannya masing-masing. Roni masuk universitas kepariwisataan dengan tujuan agar dia bisa menjadi chef andal dan Boris masuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis di UjeK agar bisa jadi pembisnis andal.

Kami yang memilih jalan kami masing-masing, akhirnya harus berpisah di persimpangan jalan.

"Kita akan bertemu lagi sebagai orang sukses," ucap Boris.

Gua dan Roni pun mengangguk.

Kali ini gua yakin gua pasti akan sukses, jauh lebih sukses dibandingkan sebelumnya.

Kembali (END) (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang