Lembar baru

228 46 45
                                    

Terimakasih atas perhatiannya, tapi aku membutuhkan sedikit lagi perhatian kalian untuk keluarga kecil yang kini tengah bersiap saat bahkan sang mentari masih mengintip malu-malu.

"YEAY!! JALAN-JALAN!!" Jinseo sudah berteriak sembari kaki kecilnya pelan meniti tangga. Penasaran kenapa pelan? Karena Yoongi telah memperingatinya terlebih dahulu sebelum sempat berlari.

Di sofa ruang keluarga telah duduk Tuan Jungkook yang tengah menikmati kopi paginya. Menyesap kecil untuk kemudian tertawa kala Jinseo telah menghambur kedalam pelukannya.

"Bunda mana?" Jungkook mengusak rambut Jinseo. Terlihat gemas dengan wajah lucu anak semata wayangnya.

"Masih dikamar, Yah. Masih mencari topi untuk Jinseo"

Jungkook mengangguk mengerti. Sekali lagi melihat dompet untuk kemudian mengingat kala dulu Ia sering jalan-jalan begini dengan Yoongi. Isi dompet masih serupa. Tipis seperti dulu dengan hanya beberapa lembar uang mengisi.

Namun bedanya, kartu di dompet saat ini terisi uang lebih banyak dari yang siapapun kira. Dan sungguh, itu membuat Jungkook bersyukur berkali-kali dalam hati. Karena kini, mereka tak harus menghemat banyak hal untuk sebuah kesenangan.

Jadi setelah menunggu satu menit lamanya, akhirnya suara pintu ditutup terdengar. Selanjutnya disusul dengan Yoongi yang berjalan meniti tangga dengan sebuah topi hitam kecil milik Jinseo ditangan.

Dengan Jungkook dan Jinseo memakai baju santai berupa kaos dan celana sepanjang lutut dan Yoongi dengan dress sederhana, mereka siap untuk menjemput kebahagiaan sederhana milik mereka. Tampak tampan-tampan dan cantik walau dengan balutan baju biasa.

Dan bagaimana pendapat kalian jika kita percepat saja? Kurasa kalian juga tak sabar melihat bahagianya keluarga kecil ini.

Hasil percepatan yang kulakukan telah membuat kita mencapai dermaga kecil pulau. Jungkook telah menyiapkan seluruhnya, termasuk penyewaan kapal mesin untuk mereka menyebrang dari pulau menuju pusat kota. Karena sungguh, jika memang mereka ingin bermain ditaman, taman pulau ini terlalu kecil dengan mainan membosankan.

Maka Jungkook memutuskan untuk pergi ke pusat kota sana.

Jinseo nampak bersemangat, bertepuk-tepuk girang melihat air berombak karena ulah baling-baling kapal. Bertanya soal Yoongi? Wajahnya pias sembari tangannya mencegah Jinseo berlompatan diatas kapal dengan kapasitas empat orang itu.

Ia begitu takut dengan kemungkinan kapal terbalik sebab gerakan berlebihan dari Jinseo.

Sedangkan Jungkook tak melihat itu semua. Ia hanya tersenyum mendengar tepukan juga teriakan girang Jinseo dengan mata dan tangan fokus mengendalikan arah dan mesin kapal.

Ya, setelah melewati banyak tepuk tangan, teriakan, wajah pias dan senyum senang keluarga kecil kesukaan kita, kini kapal mesin sampai pada dermaga sebrang. Sebuah dermaga sederhana berukuran sedikit lebih besar dari dermaga pulau. Tentu sederhana, mengingat dermaga ini hanya digunakan untuk akses menyebrang.

Mereka dibantu seorang petugas dermaga untuk naik ke lantai dermaga. Dan selepas semua naik, mengucapkan terimakasih ala kadarnya, mereka lantas berjalan menuju sebuah mobil yang telah menunggu disana.

Begitulah. Kalian harus belajar menyesuaikan diri sekarang. Jungkook bukan lagi Pria sederhana dengan angkutan bus sebagai alat transportasi. Kini, sekali jentik pun seratus mobil dengan harga selangit akan hadir jika Ia mau.

Ekhem, bukan sombong. Itu hanya perumpaan sederhana tentang seberapa kaya Pria satu ini.

Kita lanjutkan.

Jungkook telah memantapkan duduk dibalik kemudi, Yoongi duduk manis disampingnya, dan Jinseo tengah memainkan robot dinosaurus dibelakang sana dengan sabuk pengaman terpasang erat.

Dersik Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang