Perapian malam

191 33 61
                                    

Well, jika biasanya hari dimulai dengan pagi bersahabat mentari, bagian satu ini akan kumulai pada malam hari. Bermalam-malam kemudian setelah kejadian mandi hujan saat itu. Malam saat perapian bergemeletuk ringan, menghangatkan sekitar saat dingin hujan menyapa.

Jungkook baru saja selesai memantau perkembangan produk baru perusahaannya. Tersenyum senang kala Namjoon mengatakan produk itu sukses menembus pasar international. Yeah, apalagi dengan lagu ciptaannya bersama Minwoo yang bertengger selama tujuh pekan pada grafik mingguan musik, Ayah satu ini sedang sangat bahagia.

Bertanya-tanya dimana Jinseo dan Yoongi?

Jinseo berada tepat disamping Jungkook. Duduk manis pada sofa menghadap televisi, sedang tangannya sibuk memasukkan keripik kentang kedalam mulut yang juga sibuk mengunyah.

Yoongi sendiri tengah sibuk di dapur. Sibuk mencuci piring selepas mereka makan malam.

Saluran televisi diganti. Saluran enam, saluran musik yang menampilkan penyanyi hebat terkenal, duduk ditengah panggung dengan senyum merekah menyanyikan lagu barunya bertemankan gitar kesayangan.

Jungkook tersenyum kecil melihatnya. Teringat beberapa tahun silam mereka bernyanyi direstoran milik Namjoon. Hanya bermodalkan sudut kecil restoran berusaha menghibur pelanggan. Namun kini lihatlah. Anak yang dahulu begitu takut untuk tampil dihadapan banyak orang, sekarang telah begitu tenang tersenyum kepada banyak penonton.

"Ayah, Minwoo Hyung kapan akan bertemu Jinseo?" Ucap seorang anak kecil yang tengah dilanda rindu. Rindu bermain bersama Hyung satu-satunya.

Mendengar pertanyaan sang putra, Jungkook menoleh. Menatap tersenyum tulus pada Jinseo yang juga menatapnya dengan air muka ingin tahu.

"Minwoo Hyung harus menyelesaikan pekerjaannya dulu. Nanti jika sudah selesai, Minwoo Hyung pasti langsung kemari" Jungkook menjelaskan.

Mendengarnya Jinseo menatap sedih, "apa pekerjaan Hyung masih banyak?"

"Sedikit lagi, jagoan. Hyung mu akan kemari sebentar lagi. Jika sesuai jadwal, Hyung mu akan memiliki hari bebas dua hari lagi"

Wajah sedih anak itu akhirnya kembali berseri. Hyung nya akan kemari dua hari lagi? Hey, itu kabar menggembirakan!! Oh ya, tentu bermain bersama Ayah dan Bunda menyenangkan. Tapi Minwoo selalu memiliki permainan-permainan baru dan selalu seru.

"Benar dua hari lagi?"

Jungkook mengangguk memberi jawaban, sementara Jinseo sudah berdiri, melompat lompat kegirangan. Melupakan bungkus keripik kentang yang kini telah berpindah posisi pada genggaman Jungkook.

"Eeyy, ada yang senang rupanya. Serindu itukah pada Hyung?" Yoongi baru saja datang. Mengibaskan tangan yang basah selepas cuci piring.

Maka Jinseo mengangguk begitu semangat, "rindu sekali, Bunda" Anak itu kembali menyambung, "Dirumah sepi, hanya ada Ayah, Bunda dan paman supir"

Wajar saja. Jinseo seorang anak tunggal, tak memiliki saudara untuk menemaninya melakukan sesuatu hal. Rumah ini jelas terasa sepi bagi Jinseo yang tak memiliki saudara sebagai teman bermain.

Hm, Jungkook memandang lekat wajah Jinseo.

Terpikirkan sesuatu? Jika kalian tidak, Jungkook sungguh memikirkannya. Otaknya mengolah sebuah pertanyaan hingga kemudian dengan cepat memproses pengucapan melalui bibirnya.

"Jinseo, mau punya adik?" Jungkook menawari.

Jinseo yang mendapatkan pertanyaan mengalihkan pandang. Matanya menerawang jauh, dahi berkerut dan bibir bergumam asal memikirkan jawaban atas pertanyaan sang Ayah. Sementara Jinseo berpikir, Yoongi sudah terkikik kecil. Memandang gemas pada sang anak semata wayang.

Dersik Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang