Bertemu

13 7 1
                                    

Perempuan itu tengah berdiri sambil sesekali melihat jam silver bercampur gold yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Ia sudah berdiri 5 menit menunggu temennya keluar dari rumahnya.

"Lama banget," cibirnya.

Tak lama keluarlah laki laki dengan pakaian SMA Arkana yang dibalut jaket berwarna abu abu yang membuat ia tambah menawan.

"Lama banget sih tuan Agsara," cibir Zahra terkekeh.

"Udah lama?" tanya Alqa.

"Baru lima menit lebih," jawab Zahra. Hari ini tujuan Zahra adalah memberi semangat sebelum Alqa pergi untuk olimpiade. Mengenakan baju kemeja putih lengan panjang yang dibalut sweater rompi dengan rok hitam selutut membuat Zahra tampak mengemaskan.

"Al, lo tebak deh, ngapain gue kesini,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Al, lo tebak deh, ngapain gue kesini,"

"Ngasih semangat?" tebak Alqa

"Cenayang ya lo, Al," tuding Zahra, mengapa Alqa selalu tau apa yang ada di pikirannya.

"Udah ketebak," jawab Alqa sambil mengacak acak puncak kepala Zahra membuat perempuan itu merengut kesal.

"Alqa! Gue udah rapi rapi dandan kayak gini lo malah acak acak rambut gue!" Sunggut Zahra sambil merapikan rambutnya yang berantakan karena ulah Alqa.

"Maaf," kekeh Alqa pelan.

"Udah yuk!" ajak Zahra sambil mengandeng lengan Alqa, kebiasaan dari kecil yang tak pernah hilang. Pernah saja ada orang yang bilang mereka berpacaran karena hal itu.

Mereka berdua sudah berhenti di tempat orang biasa menunggu bus didekat rumah mereka. Yah, Alqa akan dijemput disini oleh sebuah mobil yang disewa oleh pihak SMA untuk mengantarkan peserta olimpiade ketempat perlombaan.

"Cewek Malang cantik cantik ya," lirih Zahra berbisik, namun hal itu bisa terdengar oleh Alqa.

"Kenapa memangnya?" tanya Alqa. Zahra segera membelalak matanya, bisa bisa Alqa tahu apa isi hatinya saat ini.

"Ngga kok," ujar Zahra menyengir.

"Al, itu kayaknya mobilnya deh," ujar Zahra menunjuk sebuah mobil hitam yang sedang berjalan menepi. Untung saja mobil itu cepat datang, kalo tidak bagaimana ia bisa berbohong lagi ke Alqa.

"Mas Alqa kan?" tanya Supir mobil itu setelah berhenti didepan kedua orang itu.

"Iya Pak," jawab Alqa, ia langsung dibantu oleh Sopir mobil itu menaruh barangnya di garasi belakang Mobil itu.

"Gue berangkat ya Ra," pamit Alqa setelah menaruhkan barangnya. Zahra terdiam sebentar kemudian ia tersenyum ke Alqa.

"Hati hati ya, Al, jangan lupa jaga kesehatan disana," ucap Zahra dengan  senyum yang tak luntur.

"Iya, lo juga," balas Alqa.

"Udah naik gih, ntar kelamaan Pak Sopirnya nunggu ngga enak," Zahra mendorong pelan Alqa membuat laki itu mengangguk dan segera masuk kedalam Mobil hitam itu. Zahra segera melambaikan tangan dan dibalas hal yang sama oleh Alqa.

My FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang