Vina-Ilham

34 17 3
                                    

Dikelas Zahra menenangkan Vina yang sudah pasti sedih, ia sudah ditolak ditengah jalan.

"Nggak papa Vin, pasti ada kok yang lebih baik dari kak Ilham." semagat Zahra

"Masalahnya gue udah berjuang Ra," "Perjuangan gue udah terlanjur jauh."
Lirih Vina

"Gue emang cuman bantu nasehat aja Vin. Lo jangan terlalu berharap." nasehat Zahra

"Gue kira saat kak Ilham mau nganterin gue pulang dia udah mulai ada perhatian, eh taunya masih sama," ujar Vina makin lirih, Zahra makin tidak tega kepadanya. Zahra tau cinta tak dapat dipaksakan, tapi apa harus menunjukkan secara terang terangan rasa tidak suka itu?

"Oya Vin, besok kecafe yuk," Ujar Zahra mengalihkan pembicaraan "gimana kalo cafe Bulan, kan baru direnovasi tuh." saran Zahra

"Emm, boleh deh. Mumpung besok hari Minggu,"

"Ya udah mau janjian dirumah atau di cafenya langsung?" Tanya Zahra

"Di cafenya langsung aja, pulangnya ke mall yuk," saran Vina, ia sudah tidak memusingkan hal tadi. Baginya itu hanya urusan waktu.

"Boleh, emm Vin. Boleh ajak Alqa nggak?" Tanya Zahra ragu

"Tapi janji ya, gue nggak jadi nyamuk," ucap Vina bercanda

"Iya Vin, lagian kan aku sama Alqa nggak pacaran."

"Iya iya, pokonya jam 10 ya," ujar Vina antusias

"Iya,"

***

Hari yang dinantikan telah tiba dimana Zahra telah menunggu bersama Alqa di cafe Bulan yang dekat dengan mall. Zahra memesan Jus Strawberry kesukaannya, sedangkan Alqa memesan Jus Melon kesukaannya. Sudah 5 menit Vina belum kunjung datang.

"Vina kemana ya Al?" tanya Zahra takut Vina kenapa Napa.

"Paling juga macet."

"Emmm, iya yah," tak lama muncul Vina dari pintu masuk sambil mencari Zahra dan Alqa. Zahra segera melambaikan tangannya agar Vina mengetahui posisi mereka yang diujung cafe.

"Sorry, lama. Jalannya macet banget," ucap Vina sambil duduk disebelah Zahra.

"Nggak papa Vin, maklum." ujar Zahra

"Mau pesen apa?" Tanya Zahra yang sudah memesan duluan.

"Jus Alpukat aja," ucap Vina, segera Zahra memanggil pelayan dan memesan Jus alpukat pesanan Vina.

"Benter ya Ra, gue mau ke toilet dulu," ujar Vina

"Ok Vin," Vina segera beranjak ke toilet, namun ditengah jalan ia tersentak karena sangat terburu buru ia hampir menabrak orang.

"Jalan hati hati." ujar orang tersebut

"Maaf kak, aku kebelet,"

"WC cewek rusak," ujar laki laki itu lagi

"Hah? Jadi gimana dong." ujar Vina tak tahan. Seharusnya ia kebelet dirumah saja.

"Ya udah pake WC cowok,"

"Hah?! Ntar disangka macem macem, trus isinya kan cowok semua kak," ujar Vina

"Gue jagain didepan," kenapa Ilham selalu membuatnya merasa aman dan selalu menolongnya, terkadang itu membuat Vina merasa Ilham memberinya harapan besar.

My FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang