Chapter 14

2.7K 374 79
                                    

        Kemarin malam saat tidur berjauh-jauhan, tapi semakin larut sampai pagi hari seperti saling mencari, gelungan selimut di tubuh mereka juga sudah melonggar, jadi mudah untuk bergerak ke kiri dan kanan di kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

        Kemarin malam saat tidur berjauh-jauhan, tapi semakin larut sampai pagi hari seperti saling mencari, gelungan selimut di tubuh mereka juga sudah melonggar, jadi mudah untuk bergerak ke kiri dan kanan di kasur. Rosie beberapa kali, tanpa sadar memeluk perut Taehyung dari belakang.

        Jika sudah lelah, ia berbalik memunggungi Taehyung. Nanti terjadi perubahan lagi. Taehyung yang mencari-cari keberadaan Rosie di sampingnya, lalu memeluk dari belakang. Sampai ketika wajah bertemu wajah, saling berhadap-hadapan.

       Seperti otomatis saja, berpelukan dalam berbagai gaya, tidak ada rasa canggung. Nafas teratur saat tidur, Taehyung yang iseng menggesek pucuk hidungnya di pucuk hidung Rosie. Atau Rosie yang iseng tiba-tiba meniup-niup bulu mata Taehyung yang panjang supaya melonggarkan pelukannya karena terlalu erat.

        Sampai jam tidur mereka berakhir, dan dikagetkan dengan bunyi alarm yang terpasang di masing-masing ponsel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

        Sampai jam tidur mereka berakhir, dan dikagetkan dengan bunyi alarm yang terpasang di masing-masing ponsel. Memaksakan nyawa kembali dari alam mimpi itu tidak mudah.

       Aroma wangi sampo Rosie dan wangi yang khas dari tubuh istrinya sepertinya menjadi hal yang mulai familiar di indera penciuman Taehyung. Jika sedang ingin usil, rambut istrinya di gigit-gigit dalam banyak helai saking gemas.

       Sambil terpejam, jemarinya ikut mengusap puncak kepala istrinya, disertai kecupan-kecupan singkat di puncak kepala atau dahi.

      Begitu pula dengan Rosie yang mulai nyaman memeluk atau dipeluk, tidak heboh, panik dan risih seperti pertama kali mereka di villa.

       "Sekarang pukul berapa?" Suara parau Taehyung yang mencoba menggerakkan persendian, mengerjap membuat jelas penglihatannya. Kepalanya sedikit diangkat lebih tinggi melihat keadaan sekitar kamarnya. Lupa dimana terakhir kali meletakkan ponsel.

       Rosie malah baru menggeliat di dalam dekapannya. Lalu merasakan ada sesuatu yang aneh menyentuh pahanya, terburu-buru melihat ke dalam selimut. Perasaannya ada dua selimut, sekarang malah jadi berdua dalam satu selimut. Lebih mengejutkan, ternyata ia belum memasang pakaiannya.

       Memundurkan tubuhnya menjauh dan mengurai sepihak pelukan, mencegah Taehyung melihat lebih banyak. Suaminya malah membuat seringai menyebalkan di bibir.

      "Aku sudah melihat semuanya," ungkap Taehyung.

      "Justru karena ituuuu." Rosie menarik bantalnya ke bawah dan menindih bagian tubuhnya supaya Taehyung tidak macam-macam. Lalu memindah guling di tengah-tengah antara tubuhnya dan Taehyung.

       Selain smirk, Taehyung malah tersenyum manis menghadap ke samping ingin melihat wajah istrinya di pagi hari tanpa riasan wajah. Menyangga kepalanya dengan satu tangan sebentar, sukses membuat Rosie salah tingkah.

      Untungnya posisi itu hanya sebentar, suaminya keluar dari selimut, tidak merasa malu lagi dengan meng-ekspose tubuh polosnya. Rosie yang tidak biasa, cepat-cepat menutupi wajahnya dengan bantal. Tapi tetap mengintip sedikit di balik benda empuk putih di depan wajahnya.

        Suaminya terlihat membereskan pakaian mereka di lantai dan memisahkan pakaian, Taehyung kembali ke tepi ranjang dan menaruh pakaian Rosie di dekat tubuh wanita itu.

       "Piyamamu masih bersih. Pakai saja lagi."

        Melihat bagaimana reaksi istrinya yang super panik saat tubuhnya didekati, sampai-sampai kembali menutupi wajah dengan bantal membuat Taehyung mengulas senyuman lagi.

        "Katanya ingin membuat sarapan. Tidak jadi ya..."

       "Jadi, tapi menunggu kau masuk ke kamar mandi dulu. Pergi sana..." Gumamnya tertahan diantara bantal yang menekan wajah dan suaranya terdengar menjadi tidak jelas.

        "Kemarin malam sudah melihat tubuhku juga, berhenti menutup wajah begitu. Kesannya tubuhku tidak menarik."

        "Siapa yang lihat. Aku tidak lihat apa-apa, kamarmu gelap kemarin malam."

        "Kau sudah lihat sayang dan sudah memegang-megang juga."

         "Jangan dibahasssssss lagiiii. Masuk kamar mandi sana. Taehyuuung!"

        "Peramal Jung sudah ku beritahu. Nanti dia mampir kesini. Usahakan kau pulang kerja tidak terambat."

       "Hmmm. Sudah masuk kamar mandi atau belum. Taehyung!"

        Bunyi pintu kamar mandi yang ditutup Rosie akhirnya bisa menghirup oksigen, ia menarik ke bawah bantalnya. Taehyung sudah tidak ada.

        "Tadi dia menyebutku apa? Sayang? Aku tidak salah dengar kan..."

Di Bawah Selimut⚡TaeRosé [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang